Kamis, 03 Mei 2012

DINOSAURUS & ARMAGGEDON (7 TEORI KEPUNAHAN MASA LALU & MASA DEPAN BERDASARKAN PERSPEKTIF SAINS) PART 1 : SUPER VOLCANIC ERUPTION (Letusan Super Gunung Berapi)


DINOSAURUS & ARMAGGEDON

(7 TEORI KEPUNAHAN MASA LALU & MASA DEPAN BERDASARKAN PERSPEKTIF SAINS)

PART 1 : SUPER VOLCANIC ERUPTION
(Letusan Super Gunung Berapi)


Sejarah Siklus Vulkanik

Pada tahun 1980 terjadi letusan gunung berapi St Helens di Amerika yang dasyat, 57 orang meninggal dunia dengan 1 km3 (kilometer kubik) debu dan batu-batuan vulkanik yang bertebaran di angkasa . Namun jauh sebelum itu, ratusan tahun yang silam tepatnya pada tahun 1883 di Indonesia, sebuah gunung yaitu gunung Krakatau menghempaskan Asia dalam kegelapan. Kedasyatan Krakatau melebihi St Helens, kekuatan letusannya 17 kali letusan St Helens, tercatat sekitar 36 ribu orang meninggal dunia dan membuat wilayah Asia pasifik gelap gulita dan memaksa Eropa, Amerika dan Afrika ikut mencicipi hujan debunya. Itu belum terhitung dengan kerugian materiil dan non materiil lainnya seperti harta benda dan beban psikis. Sebelumnya, sekitar 74 ribu tahun yang lalu, masih di Indonesia, di derah Sumatra, tepatnya di Toba, yaitu Gunung Toba, terjadi SUPER VOLCANIC ERUPTION, letusan mega raksasa yang memaksa seluruh dunia ikut menanggung akibatnya, bahkan mengubah alam sehingga terjadi musim  winter vulkanik, kegelapan luar biasa yang tak terbayangkan telah terjadi, awan debu menutupi seluruh atmosfir, hampir 90% mahkluk hidup bertekuk lutut dan menyerah terhadap kedasyatan alam, hanya sekitar 10% yang mampu bertahan hidup. Pada tahun 1980an, Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, berhasil melakukan foto satelit, Satellite Image, dan membuat otoritas Geung Putih terkejut, sebuah CALDERA (kandungan magma aktif yang berada di perut bumi) ditemukan diwilayah Amerika Serikat. Caldera tersebut berada di Colorado tepatnya di Yellowstone, Wyoming dan jarak antara Caldera tersebut dengan permukaan bumi ternyata dekat. Berdasarkan catatan sejarah, telah terjadi gempa yang di perkirakan merupakan gempa vulkanik dan merupakan siklus di Helgen Lake, Yellowstone yaitu 1959, 1975 dan 1996 diperkirakan pada tahun 2016 akan terjadi gempa di Yellowstone sebagai pertanda siklus gempa. Sebelumnya, sekitar 2,1 juta tahun yang lalu di Yellowstone untuk pertama kalinya telah terjadi SUPER VOLCANIC ERUPTION TERBESAR sepanjang sejarah umat manusia, yang di kenal dengan nama Huckleberry Ridge, dengan kekuatan letusan 2500 kali letusan SUPER VOLCANIC ERUPTION yang pernah ada, dari seluruh makhluk hidup yang ada, sekitar 99,99% pergi kea lam baka, hanya tersisa sekitar 0,01% yang mampu bertahan hidup (diperkirakan Dinosaurus dan kawan-kawan punah karena akibat peristiwa ini). Selama 2,1 juta tahun, telah terjadi 3 kali letusan vulkanik di Yellowstone dan merupakan siklus setiap 600 ribu tahun dan menyebabkan terbentuknya 3 kawah raksasa di daerah tersebut. Kawah tersebut luasnya adalah 85 km x 90 km.

Tanda terjadinya Vulkanik.

Tanda-tanda vulkanik dapat di lihat dari kandungan magma di perut bumi. Sejak Foto Satelit pertama kali di lakukan oleh pihak Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terhadap kandungan magma di perut bumi, maka peringatan dini dapat di peroleh lebih cepat. Cara lain yang di tunjukkan oleh pihak United States of Geografical Survey (USGS) adalah dengan menghitung perbedaan waktu yang di terima Seismografic (alat pencatat gempa) dari gempa yang terkadi ketika melewati tanah, batuan dan magma atau cairan. Salah satu cirri yang paling sederhana adalah terdapat batu apung di permukaan tanah, maka pastilah pernah terjadi letusan vulkanik di tempat tersebut. Cara lainnya untuk mengetahui adanya vulkanik potensial adalah dengan mengetahui ada tidaknya kandungan magma dalam perut bumi, yaitu apabila naiknya permukaan tanah, adanya siklus gempa, meningkatnya CO2, munculnya sumber air panas dan lumpur panas (bandingkan “peristiwa kecil” Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jatim, Indonesia). Tanah yang naik merupakan peristiwa Hydrothermal yang mengakibatkan munculnya Geyser hasil dari terbukanya tanah dan naik. Panas magma dalam perut bumi mampu mengeluarkan CO2  yang berlebihan dengan kuantitas yang dalam peristiwa SUPER VOLCANIC ERUPTION  dapat mencapai mega raksasa dan berbahaya bagi ekosistem dan kehidupan bahkan mematikan. Proses Hydrothermal dari munculnya sumber air panas, meluapnya lumpur panas sampai mengakibatkan terbelahnya tanah akibat keluarnya magma.

SUPER VOLCANIC ERUPTION.

Para ilmuwan memperkirakan sekitar tahun 2016 atau lebih ( berdasarkan siklus ) akan terjadi sebuah letusan mega raksasa yang di sebut SUPER VOLCANIC ERUPTION yang akan menyamai Hucklebery Ridge  yang legendaris tetapi mematikan. Hal itu di karenakan didalam perut bumi di daerah Yellowstone terdapat kandungan magma yang cukup memadai untuk terjadinya kejadian tersebut. Yellowstone merupakan salah satu gunung volcano terbesar di dunia. Dalam simulasi komputer USGS yang di lakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa apabila terdapat minimal sekitar 125 km3  kandungan magma dalam perut bumi maka akan dapat mengakibatkan terjadinya SUPER VOLCANIC ERUPTION. Seluruh tempat di bumi sebenarnya dapat menjadi tempat yang potensial akibat adanya lorong-loong di perut bumi yang memungkinkan terjadinya perjalanan bagi magma selama berjuta-juta tahun. Yang paling berpotensial tentu saja Yellowstone, tidak peduli seberapa hebat kekuatan militer Negara adidaya tersebut, sebab sampai ratusan tahun kemudian adalah hal yang mustahil untuk dsapat mencegah gunung volcano meletus, bahkan para ilmuwan penerima gelar Mahaguru Lukasian yang termahsyur sekalipun seperti Albert Einstein, Newton dan Sthepen Hawking duduk bersama  tetap saja kekuatan alam takkan bisa di hentikan. Apabila peristiwa selevel Huckleberry Ridge atau lebih terjadi maka sekitar 100 juta ton batuan, gas dan debu terlontar ke setengah benua (setara dengan 1000 kali bom atom). Arus panas Pyrocolastic melaju dengan kecepatan 800km/jam dengan suhu 8000 C, akibatnya semua jalur yang di lalui Pyrocolastic tersebut hangus, bahkan tanah sampai atmosfirpun hangus.  Sementara serangan abu vulkanikpun tak kalah dasyat, hujan abu meliputi empat benua dan menutupi sinar matahari sehingga terjadi kegelapan total melanda seluruh dunia. Abu vulkanik berbeda dengan abu biasa, abu vulkanik adalah batuan mikro yang sangat kecil dan halus menyerupai abu yang dapat di hirup dan apabila tercampur dengan uap napas  maka akan menjadi semen beton dalam paru-paru. Dalam simulasi komputer yang yang di lakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat, seluruh wilayah Amerika Serikat tenggelam dalam hujan abu vulkanik, bahkan seluruh benua Amerika, Afrika, Asia dan Eropapun ikut terendam hujan abu vulkanik. Seluruh transportasi darat, udara, maupun laut lumpuh total. Itupun belum terhitung badai topan dan petir yang terjadi akibat gesekan gelombang letusan dengan atmosfir. Kegelapan total di seluruh dunia akibat hujan abu yang menghalangi sinar  matahari, tingginya CO2 dan rendahnya O2 dapat bertahan bertahun-tahun. Letusan Super Volcano akan terjadi berawal dari beberapa letusan kecil yang akhirnya menyatu menjadi satu letusan mega raksasa. Seluruh dunia akan menderita keracunan di udara, air dan makanan yang mengakibatkan punahnya mahkluk hidup. Ruang kosong dalam perut bumi akibat keluarnya magma akan runtuh oleh tanah di atasnya. Tanah turun hingga ribuan kilometer(bandingkan dengan luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jatim, Indonesia). Akibat terhalangnya sinar dan panas bumi mengakibatkan turunnya suhu udara secara super drastis di seluruh bumi sehingga bumi membeku, di perparah lagi dengan meningkatnya Aerosol di pusat katulistiwa sehingga hujanpun berhenti. It`s called Armaggedon! (Hal itu di sebut Armaggedon).

It happened before, it will happen again, it just a matter of when?!
(Hal itu pernah terjadi, hal itu akan terjadi lagi, hal itu hanya masalah waktu)

*Di ambil dari berbagai sumber (BBC: Super Volcano, NASA, USGS)