Senin, 31 Maret 2014

Sanherdin (Mahkamah Agama Yahudi)

Taurat bagi Israel itu spt KUHP bagi Indonesia.
Nah, kl Indonesia sedang dijajah (anggaplah) Amerika, bisakah KUHP dlakukan spenuhnya?

Terms & condition:
1. Ada ksaksian minimal 2 orang yg mlihat kjahatannya dan telah mpringatkan tsangka atas intensi kjahatannya tsb (sblm org itu mlakukan kjahatan)
2. Hrs bdsk kputusan sidang dewan yg dhadiri 23 hakim

Mksdnya, tidak smua hukum Taurat dpt dlaksanakan pd saat itu.
Sunat boleh, sabat bisa, tp hukuman mati tidak bisa.

Tp jika Kristus putuskan utk mrajam prempuan ini, maka Kristus dg sndirinya bhadapan dg otoritas Roma.

Jd di jaman itu, Sanhedrin tidak punya kwenangan mnetapkan hukuman mati.
Maka itu Yesus yg divonis bsalah harus dserahkan kpd Roma utk dhukum mati.

Hukuman mati oleh Taurat tidak djatuhkan krn:
1. Kristus sdg mbawa peralihan krn sejak Kristus dosa-maut tidak langsung berakibat hukuman mati.
Dalam masa baru ini, stiap orang dbrikan ksempatan utk bertobat dan mnerima pngampunan.
2. Memang juga pd saat itu hukuman mati tidak dapat dijatuhkan bdsk Taurat krn Israel sdg dijajah Roma.
Tidak juga, argumen ini sama dengan argumennya Sarapan Pagi, contohnya dalam Kisah Para Rasul pasal 6 s/d pasal 7, diceritakan bagaimana Stefanus diadili sampai dia dirajam hingga wafat oleh Mahkamah Agama Yahudi, dipimpin oleh Imam Yahudi, dilakukan secara Hukum Taurat (walaupun saksinya palsu), diseret ke luar kota, lalu dirajam.

Semuanya itu dilakukan tanpa bantuan/intervensi sama sekali dari pihak Romawi, bahkan setelah itu, menurut Alkitab, semua para Rasul dan pengikut mereka dicari dengan dasar Hukum Taurat seperti halnya St Stefanus!

Salam

Apakah ada kemungkinan setelah penyaliban Jesus, orang Yahudi menjadi lebih berani dalam menindak penganut Kristen yang dianggap aliran 'sesat' ?
Kemungkinan ada anggapan karena pemimpinnya toh sudah dinyatakan 'bersalah' dan dihukum mati, maka pengikutnya juga bisa dikejar dan dihukum mati. Karena saat Jesus akan dihukum mati, kaum Yahudi masih minta pihak Romawi yang menentukanNya bersalah (dibawa kepada Pilatus).

:)
1. Tuhan Yesus mempunyai pengikut ribuan orang, para Imam Yahudi akan berhadapan dengan massa yang sangat besar, akan ada perang saudara.

2. Tuhan Yesus adalah seorang Rabbi, menghukum mati seorang Rabbi tidaklah mudah.

3. Tuhan Yesus dianggap seorang Nabi, menghukum Nabi lebih susah daripada menghukum mati seorang Rabbi.

4. Tuhan Yesus dianggap seorang Raja, sering memberitakan mengenai sebuah Kerajaan, yaitu Kerajaan Allah, saat yang tepat dan baik untuk diadu dengan Kerajaan Romawi yang pagan.

5. Tuhan Yesus banyak mengadakan mujizat, siapa sih yang berani dengan kuasa yang begitu besar? Bahkan sampai-sampai orang matipun dihidupkan! Jangan-jangan setelah dihukum mati, eh, malah tidak mati, pengikut bertambah banyak, hancurlah wibawa para Imam Yahudi, mending diadu dengan "dewa-dewa" Romawi!

Salam

Bro Yopi,
Pristiwa prajaman atas Stefanus itu ilegal bdsk hukum Roma.

Paulus pun bsaksi bhw Stefanus 'dibunuh'.

Kis 8:1
Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.


Tp somehow, pihak Roma tidak mnangkap siapapun atas kjadian ini.
Spekulasi saya adl krn Roma ingin mbangun hubungan baik dg Imam Besar Yahudi (yg konon juga diangkat oleh Roma). Mungkin juga Roma mnganggap pristiwa prajaman Stefanus ini impact-nya relatif kecil.
Tidak juga mas bro,

Perhatikan ini:

Kis 9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Bukan masalah legal atau tidak, Roma tidak ada hubungan dengan penegakan Hukum Taurat.

Salam

Bro Yopi,
Roma pd prinsipnya relatif toleran thd plaksanaan agama-agama dari bangsa jajahannya utk mhindari tjadinya huru-hara, tetapi tidak boleh mjatuhi hukuman mati di luar peradilan Roma.

Maka itu dasar dari perginya Paulus ke Damsyik juga masih dalam dispute.

Sharusnya surat dari Imam Besar tidak punya kekuasaan utk mbunuh jemaat Kristus kcuali surat dari Imam Besar itu telah mdapat psetujuan Roma.

Pnafsiran yg bkembang adalah surat itu sbatas mbri kuasa utk 'membawa' (menangkap) pngikut Kristus ke Yerusalem utk diadili Mahkamah Agama. Stelah diadili, maka Mahkamah harus kolaborasi dg otoritas Roma jika ingin mhukum mati. Jika hanya hukuman cambuk, maka itu masih dapat dilaksanakan oleh Mahkamah (spt kasus Yohanes dan Petrus).
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sanhedrin

Sanhedrin Besar adalah sebutan bagi Sanhedrin yang berkedudukan di Yerusalem dan bertindak sebagai instantsi tertinggi dalam kehidupan internal bangsa Yahudi. Sebagai lembaga tertinggi dalam masyarakat Yahudi, semua orang Yahudi harus taat kepadanya dan keputusan-keputusannya, bahkan kekuasaan mereka meliputi orang Yahudi di luar Palestina.

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Sanhedrin

The Sanhedrin is mentioned in the Gospels in relation to the Sanhedrin trial of Jesus and several times in the Acts of the Apostles, including a Great Sanhedrin in chapter 5 where Gamaliel appeared, and in the stoning death of Stephen the deacon in chapter 7.

This court dealt with only religious matters. The Great Sanhedrin was made up of a Chief/Prince/Leader called Nasi (at some times this position may have been held by the Kohen Gadol or the High Priest), a vice chief justice (Av Beit Din), and sixty-nine general members. In the Second Temple period, the Great Sanhedrin met in the Hall of Hewn Stones in the Temple in Jerusalem. The court convened every day except festivals and Shabbat. In the late 3rd century, to avoid persecution, its authoritative decisions were issued under the name of Beit HaMidrash.

Mengapa Yesus dihukum mati bukan oleh Sanhedrin seperti Stefanus melainkan oleh Pengadilan Romawi?

Pilate "would have asked his one question: ‘Are you the King of the Jews?’ He would have registered Jesus’s answer.

As the religions professed by the Jews (Second Temple Judaism) and the Romans (Religion in ancient Rome) were different, and since at the time Jerusalem was part of Roman Judea, the charges of the Sanhedrin against Jesus held no power before Pilate. From the three charges, brought by the Jewish leaders (perverting the nation, forbidding the payment of tribute, and sedition against the Roman Empire) Pilate picks up on the third one, asking "Are you the King of the Jews?" Jesus replies with "You have said so".[Mt. 27:11][Mk. 15:2][Lk. 23:3] Then the hearing continues[Jn. 18:33-38] and Pilate finally asks Jesus "What is truth?"

Stepping back outside, Pilate publicly declares that he finds Jesus to be innocent of the charges, but the crowd still insists on capital punishment. The universal rule of the Roman Empire limited capital punishment strictly to the tribunal of the Roman governor and Pilate decided to publicly wash his hands as not being privy to Jesus' death.

Karena tuduhan yang diajukan oleh Sanhedrin sebagai fakta hukum di Pengadilan Yahudi adalah Yesus hendak memberontak kepada Herodes dan Romawi dengan mengangkat diri sebagai "The King of the Jews"!

Sanhedrin berhak menjatuhkan hukuman atas dakwaan masalah religius, bukan politik apalagi masalah pemberontakan terhadap Romawi.

Contohnya Sanhedrin menjatuhkan hukuman adalah Stefanus, sedangkan Yesus sama sekali tidak boleh disentuh oleh Sanhedrin, karena selain masalah religius, juga terdapat dakwaan masalah pemberontakan.

Para Imam Yahudi dengan cerdik membenturkan Yesus dengan pihak Romawi:
1. Tuhan Yesus mempunyai pengikut ribuan orang, para Imam Yahudi akan berhadapan dengan massa yang sangat besar, akan ada perang saudara.

2. Tuhan Yesus adalah seorang Rabbi, menghukum mati seorang Rabbi tidaklah mudah.

3. Tuhan Yesus dianggap seorang Nabi, menghukum Nabi lebih susah daripada menghukum mati seorang Rabbi.

4. Tuhan Yesus dianggap seorang Raja, sering memberitakan mengenai sebuah Kerajaan, yaitu Kerajaan Allah, saat yang tepat dan baik untuk diadu dengan Kerajaan Romawi yang pagan.

5. Tuhan Yesus banyak mengadakan mujizat, siapa sih yang berani dengan kuasa yang begitu besar? Bahkan sampai-sampai orang matipun dihidupkan! Jangan-jangan setelah dihukum mati, eh, malah tidak mati, pengikut bertambah banyak, hancurlah wibawa para Imam Yahudi, mending diadu dengan "dewa-dewa" Romawi!

Salam
Untuk kasus Yohanes, Yohanes oleh Herodes, dan Petrus oleh Romawi karena menjadi pengganti Yesus, menjadi Paus Roma, dianggap pemberontakan juga.

Salam

NB: walaupun saya menghargai tafsiran Sarapan Pagi dan Siip, tetapi fakta Alkitab maupun fakta sejarah membuktikan bahwa Sanhedrin dalam masalah religius mempunyai otoritas mutlak, namun selain itu harus diajukan kepada Pengadilan Romawi seperti politik, pemberontakan dll.

The Acts of Peter:

XXXIV. And a certain woman which was exceeding beautiful, the wife of Albinus, Caesar's friend, by name Xanthippe, came, she also, unto Peter, with the rest of the matrons, and withdrew herself, she also, from Albinus. He therefore being mad, and loving Xanthippe, and marvelling that she would not sleep even upon the same bed with him, raged like a wild beast and would have dispatched Peter; for he knew that he was the cause of her separating from his bed. Many other women also, loving the word of chastity, separated themselves from their husbands, because they desired them to worship God in sobriety and cleanness. And whereas there was great trouble in Rome, Albinus made known his state unto Agrippa, saying to him: Either do thou avenge me of Peter that hath withdrawn my wife, or I will avenge myself. And Agrippa said: I have suffered the same at his hand, for he hath withdrawn my concubines. And Albinus said unto him: Why then tarriest thou, Agrippa? let us find him and put him to death for a dealer in curious arts, that we may have our wives again, and avenge them also which are not able to put him to death, whose wives also he hath parted from them. 

XXXVI. And Peter when he came unto the place stilled the people and said: Ye men that are soldiers of Christ! ye men that hope in Christ! remember the signs and wonders which ye have seen wrought through me, remember the compassion of God, how many cures he hath wrought for you. Wait for him that cometh and shall reward every man according to his doings. And now be ye not bitter against Agrippa; for he is the minister of his father's working. And this cometh to pass at all events, for the Lord hath manifested unto me that which befalleth. But why delay I and draw not near unto the cross?

Bro Yopi,
Terima kasih atas link-nya.
Saya juga ingin ajukan link.
Siap salah Dan, 86
Quote
http://christianity.about.com/od/glossary/a/Sanhedrin.htm
Ini sama dengan sarapanpagi.org, melupakan kasus Stefanus
Quote
http://www.myjewishlearning.com/life/Life_Events/Death_and_Mourning/About_Death_and_Mourning/Death_Penalty.shtml
Perhatikan bahwa setelah 70 AD, dan memang setelah Temple dihancurkan, Sanhedrin tidak lagi berotoritas
Quote
Link yg Yopi berikan:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sanhedrin
Pakai yang versi English:

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Sanhedrin

The Sanhedrin is mentioned in the Gospels in relation to the Sanhedrin trial of Jesus and several times in the Acts of the Apostles, including a Great Sanhedrin in chapter 5 where Gamaliel appeared, and in the stoning death of Stephen the deacon in chapter 7.

This court dealt with only religious matters. The Great Sanhedrin was made up of a Chief/Prince/Leader called Nasi (at some times this position may have been held by the Kohen Gadol or the High Priest), a vice chief justice (Av Beit Din), and sixty-nine general members. In the Second Temple period, the Great Sanhedrin met in the Hall of Hewn Stones in the Temple in Jerusalem. The court convened every day except festivals and Shabbat. In the late 3rd century, to avoid persecution, its authoritative decisions were issued under the name of Beit HaMidrash.
Quote
Ada lagi:
http://www.newadvent.org/cathen/13444a.htm
"Perhaps"
Quote
Trakhir
Yoh 18:31
Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
Sudah biasa, saksi palsu dll, mereka ingin Romawi yang menghukum, bukan Sanhedrin, ingat apa yang ditulis oleh Tuhan Yesus pada kasus perempua zina?

Menurut Tradisi Suci, yang membawa perempuan tersebut adalah 5 orang Imam Yahudi anggota Sanhedrin, Tuhan Yesus menuliskan awak abjad nama mereka masing-masing, dan didepan nama mereka Tuhan Yesus menuliskan dosa mereka terhadap 10 Perintah.

Itulah sebabnya mengapa mereka meninggalkan perempuan itu ketika Tuhan Yesus menanyakan siapa yang tidak berdosa, dan Yesus adalah Rabbi dan Nabi, kalau seorang Rabbi dan Nabi dihukum mati oleh Sanhedrin, maka pasti akan menyusul yang Rabbi lain, anggaplah kita ambil contoh Indonesia pada jaman Orde Baru, bagaimana dibuat sedemikian agar pejabat dapat terlindungi, mana ada pejabat dihulum ketika bersalah!

Sedapat mungkin, seorang Rabbi dihukum oleh Romawi, jangan oleh Sanhedrin.
Quote
Ksimpulan dari saya,
Sanhedrin memang memiliki otoritas utk mengatur orang-orang Yahudi dg Taurat dan mbrikan hukuman bdsk aturan Taurat.
Tetapi pd masa kekuasaan Roma, Sanhedrin secara legal tidak memiliki otoritas utk menghukum mati.
Kesimpulan saya, sebelum tahun 70, Sanhedrin berotoritas penuh, setelah penghancuran Temple, hancur pula otoritas Sanhedrin.
Quote
Kmatian Stevanus adalah tindakan ilegal mnrt hukum Roma tetapi terjadi anomali dimana Roma tidak mperpanjang masalah itu kpd Sanhedrin.
Menurut saya tidak, bahwa pasal-pasal selanjutnya St Paulus malah minta Surat Kuasa dari Sanhedrin.

Saya juga mengajukan fakta lain:

Meeting (Konsili, walaupun Yahudi tidak pernah melakukan Konsili maupun melakukan Kanon) Jamnia, tahun 95, 25 tahun setelah otoritas Sanhedrin hancur, maka cara yang dipakai para Imam Yahudi untuk memblok laju gerakan Kekristenan adalah menolak semua Kitab yag dianggap Suci yang tidak berbahasa Ibrani maupun Aram, dengan sendirinya Septuagianta dan PB menjadi kitab yang ditolak. Sanhedrin setelah tahun 70, memang tidak mempunyai otoritas lagi, apalagi untuk menghukum mati umat Kristen, maka jalan satu-satunya adalah menggunakan pengaruh "Kursi Musa" untuk menolak Alkitab (Katolik). Ini terjadi setelah otoritas mereka dihancurkan sehingga Surat Kuasa seperti yang dipunyai Paulus tidak berlaku lagi.

Selama ini, penafsiran Otoritas Sanhedrin biasanya melupakan kasus Stefanus dan Surat Kuasa Sanhedrin.

Romawi tidak mengurus masalah agama, termasuk hukuman mati atas dasar agama, yang menjadi perhatian Romawi adalah pemberontakan, ada yang mengangkat diri menjadi Raja dll.

Salam

1 Kor 15:55-56 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
1 Yoh 5:16-17 Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.
Rm 8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

AFAIK, salah satu perbedaan protestan dan Katolik adalah menurut Katolik dosa ada jenisnya, dosa berat dan dosa ringan (1 Yoh 5:16-17) sedangkan protestan tidak.

Mungkin 1 Yoh 5:16-17 dapat membantu Oda, sedangkan keterkaitannya dengan Tuhan Yesus adalah Rm 8:2.

Salam

NB: untuk otoritas Sanherdin (MA), sebelum thn 70 AD berotoritas penuh masalah agama termasuk penerapan hukum Taurat (Kasus Stefanus), sedangkan setelah thn 70 AD Sanherdin dan Temple of Salomon dihancurkan, maka otoritas menjadi sangat kecil (Meeting Jamnia).

Perihal hukuman maut/mati disini ada dua yang bisa ditafsirkan:

1. Hukuman mati oleh pengadilan sipil (maupun pengadilan Agama pada kasus-kasus tertentu), hal mana seperti anda membunuh dll, maka akan dijatuhi hukuman mati, bisa ditembak, digantung, dipancung, dirajam dll ---> hal mana telah ada dalam kebudayaan manusia sebelum Musa dan Taurat.

Jadi, baik oleh Sanherdin maupun negara-negara lain, itu memang berlaku upah kesalahan (dosa) adalah maut.

Saya membedakan kesalahan dengan dosa, kesalahan untuk pengadilan sipil, dosa untuk pengadilan agama.

2. Hukuman mati dari Allah, ini akibat dosa Adam, seharusnya Adam dan Hawa hidup kekal di Eden tanpa mengenal dan mengalami kematian/maut, namun karena ingin menjadi seperti Allah, tergoda rayuan gombal nan genit si ular, jatuhlah Adam dalam dosa, dan akibat dosa, Adam dan seluruh keturunannya mengalami kematian/maut, sebelum hidup kekal dan tidak ada maut lagi.

Inilah upah dosa adalah maut, akibat mengenal dan mendapatkan dosa, maka hidup kekal itu hilang, jadi upah dosa menghasilkan kematian jasmani.

Jadi, sebenarnya baik keduanya (pengadilan manusia dan Pengadilan Allah), adalah hukuman jasmani/fisik, sebab hukuman rohani (jiwa mendapat kebahagiaan di Sorga atau jiwa mendapat kesengsaraan di Neraka) itu terjadi setelah hukuman fisik terjadi (kematian seseorang).

Salam

Kelupaan hubungannya dengan KRISTUS, hubungannya adalah, seharusnya akibat dosa Adam, seluruh manusia setelah mengalami maut, masuk kedalam neraka, namun karena belas kasihan Allah, maka Yesus datang kedunia menebus dosa Adam tersebut, dan menyediakan jalan menuju ke Sorga setelah maut, karena maut telah dikalahkan oleh-Nya, maka siapa yang percaya dan mau mengikuti Jalan tersebut, maka setelah mengalami maut, akan masuk Sorga.

Salam

Hai Yopi,
Pd dasarnya kami mmahami ada dosa yg mdatangkan maut dan dosa yg tidak mdatangkan maut.
Hai Siip, dari beberapa diskusi di forum tetangga, banyak member protestan menolak mentah-mentah, tapi saya maklum karena disana banyak yang "theolog" setengah jadi :D ;D

Walaupun demikian, memang sebagian besar denom protestan memang tidak mengakuinya, dosa ya dosa, titik.

Kurang lebih begitu.
Quote
Bedanya, kami tidak mkaitkan itu dg purgatory.
Hmmm... Sepertinya mas bro salah persepsi,

Dosa ringan cukup "diatasi" dengan Doa Tobat.

Dosa berat harus dengan Sakramen Tobat.

Purgatory untuk semuanya, baik dosa berat maupun dosa ringan.

Salam

bukankah dosa berat membawa maut?
Ya, untunglah ada Sakramen Tobat, maka maut hanya berkuasa dalam kematian fisik.
Quote
kenapa hrs dipurgatory?
Semua orang yang akan ke Sorga pasti melalui Purgatory, karena semua orang pasti berdosa ketika mati, dan tidak ada yang najis masuk kedalam Sorga (Lih Why).

Salam

Kl yg saya baca dari scriptura-nya,
Maka semua dosa memang adalah dosa.
Yang namanya dosa ya dosa, ya namanya orang ya orang, baik orang besar maupun orang kecil.

Saya rasa mas bro mengerti
Quote
Tp ada dosa yg mdatangkan maut, dimana utk saudara yg mlakukan dosa ini, dia masih bisa dpertobatkan dan saudara-saudaranya wajib mdoakan dia agar btobat.
Kl org itu mlakukan dosa yg mdatangkan maut, maka dia tak usah lagi didoakan krn sudah pasti kena maut.
Daud yang sudah dipastikan oleh Tuhan Allah saja bisa kok
Quote
Purgatory (jikapun ada) tidak bisa mbantunya.
Kalau berdosa berat (mendatangkan maut), ketika mati tidak bertobat, ya neraka mas bro, gimana seh...

Sebaliknya, kalau berdosa berat (mendatangkan maut), ketika mati bertobat, ya purgatory mas bro, gimana seh...
Quote
Namun saya tau pnafsiran saya ini tidak populer di pasaran.
Ya mau bagaimana lagi, kami totalnya hampir 2 milyar :D
Quote
Pnafsiran yg populer itu,
Dosa yg mdatangkan maut adl dosa yg tidak diakui sampai matinya orang itu.
Kl dosa itu diakui, maka dia tidak akan mdatangkan maut.
Yup
Quote
Saya kurang stuju dg pnafsiran itu krn ga nyambung dg sluruh nas tsb.
Tentu saja, bukankah mas bro protestan kami Katolik
Quote
Saya sbatas tau bhw mnrt Katolik purgatory itu utk semua dosa.
Yup...

Salam

kalo dosa berat dan mati dlm tobat apa gak langsung cling bersih???
Kalau itu haknya Tuhan, karena Tobat Sempurna itu dari hati, dan Tuhan menilik semua hati.
Quote
mandi kenikmaten seperti spa gitu?
Yang di spa pun ada kotoran yang tertinggal, apalagi mandi kenikmatan.

Salam

Supaya satu perbuatan merupakan dosa berat harus dipenuhi secara serentak tiga persyaratan: "Dosa berat ialah dosa yang mempunyai materi berat sebagai obyek dan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan dengan persetujuan yang telah dipertimbangkan" (RP#17). (KGK 1857) 

Dosa berat menuntut pengertian penuh dan persetujuan penuh. Ia mengandaikan pengetahuan mengenai kedosaan dari suatu perbuatan, mengenai kenyataan bahwa ia bertentangan dengan hukum Allah. Dosa berat juga mencakup persetujuan yang dipertimbangkan secukupnya, supaya menjadi keputusan kehendak secara pribadi. Ketidaktahuan yang disebabkan oleh kesalahan dan ketegaran hati Bdk. Mrk 3:5-6; Luk 16:19-31. tidak mengurangi kesukarelaan dosa, tetapi meningkatkannya. (KGK 1859) 

Dosa berat, sama seperti kasih, adalah satu kemungkinan radikal yang dapat dipilih manusia dalam kebebasan penuh. Ia mengakibatkan kehilangan kebajikan ilahi, kasih, dan rahmat pengudusan, artinya status rahmat. Kalau ia tidak diperbaiki lagi melalui penyesalan dan pengampunan ilahi, ia mengakibatkan pengucilan dari Kerajaan Kristus dan menyebabkan kematian abadi di dalam neraka karena kebebasan kita mempunyai kekuasaan untuk menjatuhkan keputusan yang definitif dan tidak dapat ditarik kembali. Tetapi meskipun kita dapat menilai bahwa satu perbuatan dari dirinya sendiri merupakan pelanggaran berat, namun kita harus menyerahkan penilaian mengenai manusia kepada keadilan dan kerahiman Allah. (KGK 1861) 

=====================================================================

Dosa ringan dilakukan, apabila seorang melanggar peraturan hukum moral dalam materi yang tidak berat atau walaupun hukum moral itu dilanggar dalam materi yang berat, namun dilakukan tanpa pengetahuan penuh dan tanpa persetujuan penuh. (KGK 1862)

Dosa ringan memperlemah kebajikan ilahi, kasih; di dalamnya tampak satu kecondongan yang tidak teratur kepada barang-barang ciptaan; ia menghalang-halangi bahwa jiwa mengalami kemajuan dalam pelaksanaan kebajikan dan dalam kegiatan kebaikan moral; ia mengakibatkan siksa-siksa sementara. Kalau dosa ringan dilakukan dengan sadar dan tidak disesalkan, ia dapat mempersiapkan kita secara perlahan-lahan untuk melakukan dosa berat. Tetapi dosa ringan tidak menjadikan kita lawan terhadap kehendak dan persahabatan Allah; ia tidak memutuskan perjanjian dengan Allah. Dengan rahmat Allah, ia dapat diperbaiki lagi secara manusiawi. Ia tidak "mencabut rahmat yang menguduskan dan mengilahikan, yakni kasih serta kebahagiaan abadi" (John Paul II, RP 17 # 9.)

"Selama manusia berziarah di dalam daging, ia paling sedikit tidak dapat hidup tanpa dosa ringan. Tetapi jangan menganggap bahwa dosa yang kita namakan dosa ringan itu, tidak membahayakan. Kalau engkau menganggapnya sebagai tidak membahayakan, kalau menimbangnya, hendaknya engkau gemetar, kalau engkau menghitungnya. Banyak hal kecil membuat satu timbunan besar; banyak tetesan air memenuhi sebuah sungai; banyak biji membentuk satu tumpukau. Jadi,.harapan apa yang kita miliki? Di atas segala-galanya pengakuan" ( St. Augustine, In ep. Jo. 1, 6: PL 35, 1982.). (KGK 1863) 


=====================================================================

"Tetapi apabila seorang menghujah Roh Kudus", ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, tetapi bersalah karena berbuat dosa kekal" (Mrk 3:29) Bdk. Mat 12:32; Luk 12:10. Kerahiman Allah tidak mengenal batas; tetapi siapa yang dengan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan, ia menolak pengampunan dosa-dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus Bdk. DeV 46.. Ketegaran hati semacam itu dapat menyebabkan sikap yang tidak bersedia bertobat sampai pada saat kematian dan dapat menyebabkan kemusnahan abadi. (KGK 1864).


Pada point-2, saya terus terang masih merasa rancu, Yop.
Lalu apa maksud dari ayat sbb yah yop ? Yehezkiel 18 :
(20) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. 
Kalau ayat diatas dimengertikan dgn berbekal point-2 diatas, maka bunyi kalimat ayat tsb jadi "meaningless" --- PADAHAL yang ngomong itu Allah sendiri (oleh karena itu saya tidak berbekal point-1). Alesan saya "meaningless", karena ibarat katanya saya jadi ngomong sbb : "oalah Tuhaaannn.... bukan-nya semua orang emang sudah Kamu hukum mati jasmani ? apa bedanya toh antara orang berbuat dosa, ayah dan anak ?" :D
Hukuman mati jasmani (tidak hidup kekal) itu berlaku untuk semua keturunan Adam akibat dosa Adam, yang dimaksud dengan hukuman mati Taurat adalah dosa pribadi orang itu, terlepas dari Dosa Adam.

Perlu diperhatikan, akibat dosa Adam, maka muncul dosa-dosa lainnya akibat dari dosa Adam, seperti mencuri, membunuh dll, andaikata tidak ada dosa Adam, maka dosa-dosa pribadi yang diatur oleh Hukum Tauratpun tidak pernah ada.

Jadi, hukuman Taurat adalah kelanjutan dari hukuman yang diterima Adam, ini dimaksudkan bahwa karena kita sudah menjadi keturunan pendosa, janganlah tetap melakukan dosa pribadi lagi, lebih baik mati sekarang daripada dosa-dosa pribadi lainnya terus bermunculan, bisa dibandingkan dengan pengadilan sipil, lebih baik seorang penjahat besar dihukum mati ketimbang nanti setelah bebas melakukan lagi.
Quote
Bukankah ada alternatif lain utk mengertikan tragedi 'buah apel' tsb ? Yakni, AdamHawa seharusnya mati jasmani saat itu juga - mereka tidak mati saat itu juga karena diampuni Allah ... anggap saja, ibaratnya AdamHawa masih Allah beri kesempatan agar mereka jangan sampe dalam keadaan mati rohani diketika mereka mati jasmani nanti.
Ini masuk ranah filsafat theology, dalam Katolik, dikenala istilah "Felix Culpa", diperkenalkan oleh beberapa Santo, pertama kali oleh St Agustinus, kemudian St Ambrosius, St Thomas Aquinas dll.

Felix Culpa artinya "Dosa (Adam) yang membahagiakan/menguntungkan".

Jadi, ini berkaitan dengan karya Penebusan Tuhan Yesus

Ams 8:23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
Efs 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
1 Ptr 1:19-20 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.

http://styopi.blogspot.com/2013/06/felix-culpa.html
Quote
Air bah Nuh, Sodom Gomorah, Onan, dll dll ..... bukankah itu cukup jelas hukuman jasmani (mati jasmani) dari Pengadilan Allah ?
IMO, selama selalu dikaitkan dgn event tragedi 'buah apel' maka yang ada akan selalu muter2 deh kayaknya, yop :D. IMO juga, kalo misal masih berbekal tragedi tsb - maka perlu dipisah pengertiannya antara kata "mati" yang di event AdamHawa dgn kata "mati" selanjutnya .... yakni : mati jasmani yang DIPERCEPAT :
"mati" di event AdamHawa adalah :
1. dari yang tadinya nggak bisa mati mati (krn bisa makan buah kehidupan) menjadi bisa mati
"mati" yg semisal terdapat di ayat Yehezkiel diatas atopun yg terjadi pada event air bah, Sodom Gomorah, dll adalah :
2. berdasarkan point-1, Allah percepat upah dosa adalah maut/mati/kematian jasmani tsb.
Kembali lagi ke ayat Yehezkiel :
kata "mati" diayat tsb didalam pengertian yang bagaimana ?
A. dalam pengertian "mati rohani", maka artinya tidak mati jasmani diketika itu juga (tidak dipercepat)
B. dalam pengertian "mati jasmani", maka maksudnya disitu adalah mati jasmani yg dipercepat.
Yang A ataukah yang B, keKristenan mengertikannya ?
Pada asumsi Yopi (keKristenan) sependapat pada pengertian saya "dipercepat" / "tidak dipercepat" :
Lalu apa bedanya dengan "dipercepat" dengan "tidak dipercepat" ? Apa bedanya, AdamHawa masih tetep idup (tidak dipercepat kematian jasmaninya) dibandingkan dengan orang2 yg ditujukan ketika Allah berkata di Yehezkiel, juga event air bah, SodomGomorah, dll (dipercepat kematian jasmaninya)? Sementara mereka pasti masuk neraka ? (termasuk ayah dan anak yg terdapat di Yehezkiel tsb).
Pada asumsi Yopi (keKristenan) tidak sependapat pada pengertian saya "dipercepat" / "tidak dipercepat" :
Lalu apa bedanya antara AdamHawa yg memang pasti mati jasmani, orang2 di event air bah, SodomGomorah, dll yang memang pasti mati jasmani ? Padahal toh mereka semua sama2 masuk neraka ? Apa maksud Allah berkata di Yehezkiel 18:20 tsb ?
Di post sebelumnya, saya sempet menyatakan pendapat bhw ungu sampe sekarangpun masih berlaku. Kematian Yesus itu tidak sertamerta artinya ungu tidak berlaku lagi.
Sementara itu, dilain sisi... di sisi keKristenan, memberi kesan ke saya bhw ungu itu tidak berlaku lagi karena kematian jasmani telah dikalahkan Yesus, dosa2 manusia ditebus olehNYA. Pertanyaannya : bagaimana bisa .... kematian jasmani yang tidak ada koneksinya samasekali ke perihal masuk sorga/neraka seorang individu itu berkaitan dgn dikalahkannya kematian jasmani oleh Yesus ?
IMO, yang "masuk" adalah : kata "maut" di kalimat "maut telah dikalahkan olehNYA" BUKAN dalam pengertian "kematian jasmani telah dikalahkan olehNYA", melainkan "kematian rohani telah dikalahkan olehNYA" dalam perihal ungu.
Dilain sisi, "upah dosa adalah mati jasmani yg dipercepat" (imo) itu berlaku seperti di jaman PL - contohnya ya itu, event air bah, Sodom Gomorah, Onan, orang bekerja di hari Sabbath, dll dll. Diketika Yesus mati jasmani, hal2 seperti demikian tidak begitu lagi.... seseorang berbuat dosa - in general tidak sertamerta artinya mesti dapet upah mati jasmani yg dipercepat oleh Allah - walo tetep aja terbuka kemungkinannya :D., karena Yesus telah menanggung upah dosa adalah maut (mati jasmani yg dipercepat oleh Allah).
Tapi itu pendapat saya secara nonK  :blush:
(mohon di paparkan, kalo menurut keKristenan itu tidak logical :D)....
Makanya saya pingin tau logical-nya secara keKristenan.
Pertama mungkin saya mau tau dulu pada ayat Yehezkiel 18:20 itu, bagi si para pembaca di jaman tsb - bagaimana mereka mengertikan-nya menurut keKristenan ?
Perhatikan diatas.
Quote
Sekarang begini aja ya... saya ganti kalimat "upah dosa ialah maut" itu menjadi ---> "upah dosa adalah masuk neraka".
Hubungan dengan Kristus, benar.

Salam

Saya tertarik dengan perihal :
1. Ada dosa yang mendatangkan maut
2. Ada dosa yang tidak mendatangkan maut
Bisa ada dua pengertian :
1. secara definisi
2. secara literal berdasarkan jenis2 dosa tsb.
Berikut post dari Siip :
Dari pembicaraan temen2 disini, sepertinya lebih secara definisi :
1. Dosa yang tidak di akui dan tidak ditobatkan oleh ybs (mendatangkan maut)
2. Dosa yang di akui dan ditobatkan oleh ybs (tidak mendatangkan maut).
Tapi kok kalo menurut saya, penafsiran populer tsb nggak masuk juga yah ? Karena....
1 Yoh 5:16-17
Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.
karena kalo berdasarkan ayat diatas dan berdasarkan penafsiran populer tsb - maka bunyi ayat itu artinya : dosa yang mendatangkan maut itu tidak/belon eksis. Yang eksis adalah dosa yang tidak mendatangkan maut - dan dosa yang mendatangkan maut menjadi eksis apabila suatu dosa tidak diakui dan ditobati.
Ada dua kubu yang saya mau coba mengertikan, yaitu pengertian secara keKristenan dan keKatolikan :D.
Berdasarkan ayat diatas, pake ilustrasi aja ya ... :) :
Pada asumsi kata "maut" dan "hidup" yg terdapat di ayat :
maut = masuk neraka >< hidup = masuk sorga
Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa
Unyil melihat cuplis adiknya berbuat dosa,
yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut
yakni membohongi temannya
1. apakah berbohong = dosa yg tidak mendatangkan maut ?
hendaklah ia berdoa kepada Allah
Ayat meminta Unyil utk berdoa kepada Allah.
apa isi doa si Unyil ?
2. "ya Tuhan, ampunilah dosa yg telah diperbuat Cuplis" ?
3. "ya Tuhan, semoga Cuplis nanti mau mengakui dosa-nya tsb dan bertobat tidak berbohong bohong lagi" ?

dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut
Dengan adanya doa Unyil kepada Allah, Allah akan memberi masuk sorga buat Cuplis --- yaitu Cuplis berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut.
4. Bagaimana kalo Unyil tidak berdoa buat Cuplis ?
5. Apakah Allah tidak akan memberikan sorga (hidup) buat Cuplis ?
Sakramen Tobat ---> ketika Yesus akan naik ke Sorga, Dia memberikan kuasa Roh Kudus kepada para Rasul untuk dapat mengampuni dosa.
Quote
Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
Kata ayat, kalo dosa yang dilakukan Cuplis itu mendatangkan maut - Unyil tidak perlu / tidak harus berdoa.
6. Kenapa ? Apakah karena percuma saja Unyil berdoa ? dimana dosa tsb ya tetep akan mendatangkan maut bagi Cuplis ? dgn kata lain,
A. mao 1000 tahun lagi Cuplis hidup dan bertobat, dia tetep masuk neraka ? ---ataukah---
B. mao 1000 tahun lagi Cuplis hidup, dirinya tidak akan pernah bisa lagi utk bertobat dan akan terus melakukan dosa yang mendatangkan maut tsb ?

Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.
Tidak perlu didoakan karena mendatangkan maut artinya si cuplis tidak mau bertobat bahkan sampai mampus :D
Quote

7. Kalo bukan secara definisi, yang mana mana saja dosa yang mendatangkan maut ? dan yang mana mana saja dosa yang tidak mendatangkan maut ? Selain itu, "menghujat RK" juga sepertinya masih didalam definisi (bukan spesifik, perbuatan dosa anu = menghujat RK) ?
Tafsiran "Menghujat Roh Kudus" silahkan lihat Katekismus Gereja Katolik yang diposting bro Onde
Quote
Dari ketujuh pertanyaan diatas,
apa yah kira2 jawaban secara pov keKristenan dan secara pov keKatolikan ? :D.
Saya "protes"!

Katolik itu Kekristenan, bahkan Kekristenan pada awalnya dari Katolik Roma (bersama 4 lainnya).

Kalau mau,

Kekatolikan dan protestanism,

Keduanya Kekristenan.

Salam

Itulah sebabnya mengapa mereka meninggalkan perempuan itu ketika Tuhan Yesus menanyakan siapa yang tidak berdosa, dan Yesus adalah Rabbi dan Nabi, kalau seorang Rabbi dan Nabi dihukum mati oleh Sanhedrin, maka pasti akan menyusul yang Rabbi lain, anggaplah kita ambil contoh Indonesia pada jaman Orde Baru, bagaimana dibuat sedemikian agar pejabat dapat terlindungi, mana ada pejabat dihulum ketika bersalah!

Sedapat mungkin, seorang Rabbi dihukum oleh Romawi, jangan oleh Sanhedrin.Kesimpulan saya, sebelum tahun 70, Sanhedrin berotoritas penuh, setelah penghancuran Temple, hancur pula otoritas Sanhedrin.Menurut saya tidak, bahwa pasal-pasal selanjutnya St Paulus malah minta Surat Kuasa dari Sanhedrin.

Saya juga mengajukan fakta lain:

Meeting (Konsili, walaupun Yahudi tidak pernah melakukan Konsili maupun melakukan Kanon) Jamnia, tahun 95, 25 tahun setelah otoritas Sanhedrin hancur, maka cara yang dipakai para Imam Yahudi untuk memblok laju gerakan Kekristenan adalah menolak semua Kitab yag dianggap Suci yang tidak berbahasa Ibrani maupun Aram, dengan sendirinya Septuagianta dan PB menjadi kitab yang ditolak. Sanhedrin setelah tahun 70, memang tidak mempunyai otoritas lagi, apalagi untuk menghukum mati umat Kristen, maka jalan satu-satunya adalah menggunakan pengaruh "Kursi Musa" untuk menolak Alkitab (Katolik). Ini terjadi setelah otoritas mereka dihancurkan sehingga Surat Kuasa seperti yang dipunyai Paulus tidak berlaku lagi.

Selama ini, penafsiran Otoritas Sanhedrin biasanya melupakan kasus Stefanus dan Surat Kuasa Sanhedrin.

Romawi tidak mengurus masalah agama, termasuk hukuman mati atas dasar agama, yang menjadi perhatian Romawi adalah pemberontakan, ada yang mengangkat diri menjadi Raja dll.

Salam
Sekedar menambahkan agar lebih jelas,

http://en.m.wikipedia.org/wiki/70

14th of Xanthicos[1] (14th of Nisan, about April 14) – Siege of Jerusalem: Titus surrounds the Jewish capital, with three legions (V Macedonica, XII Fulminata and XV Apollinaris) on the western side and a fourth (X Fretensis) on the Mount of Olives to the east. He puts pressure on the food and water supplies of the inhabitants by allowing pilgrims to enter the city to celebrate Passover and then refusing them egress.

▪ About April 21 – Titus opens a full-scale assault on Jerusalem, concentrating his attack on the city's Third Wall (HaHoma HaShlishit) to the northwest. The Roman army begins trying to breach the wall using testudos, mantlets, siege towers, and battering rams.

▪ 7th of Artemisios[2](7th of Iyar, about May 6) – The Third Wall of Jerusalem collapses and the Jews withdraw from Bezetha to the Second Wall, where the defences are unorganized.

▪ 12th of Artemisios[3] (12th of Iyar, about May 11) – Titus and his Roman legions breach the Second Wall of Jerusalem. The Jewish defenders retreat to the First Wall. The Romans start building a circumvallation, all trees within 90 stadia (ca. fifteen kilometres) of the city are cut down.

▪ 21st of Artemisios (about May 20 or 21) – A "certain prodigious and incredible phenomenon", "chariots and troops" seen running in the clouds around Jerusalem[4]

▪ Pentecost (Shavuot, 6th of Sivan, about June 4) – Priests in Temple in Jerusalem feel a quaking and hear "a sound as of a great multitude saying, Let us remove hence".[4]

▪ 17th of Panemos (17th of Tammuz), about July 14) – Sacrifices cease in the temple.[5]

▪ 24th of Panemos[6] (about July 20) – Romans set fire to cloister after capture of the Fortress of Antonia north of the Temple Mount. The Romans are drawn into street fighting with the Zealots.

▪ 10th of Loios[7] (9th or 10th of Ab, about August 4) – Titus destroys the Jewish Temple in Jerusalem. Roman troops are stationed in Jerusalem and abolish the Jewish high priesthood and Sanhedrin. This becomes known as the Fall of Jerusalem, a conclusive event in the First Jewish-Roman War (the Jewish Revolt), which began in 66 AD. Following this event, the Jewish religious leadership moves from Jerusalem to Jamnia (present day Yavne), and this date is mourned annually as the Jewish fast of Tisha B'Av.

http://en.m.wikipedia.org/wiki/First_Jewish-Roman_War

The crisis escalated due to anti-taxation protests and attacks upon Roman citizens.

Sejak awal, para Rabbi sudah ingin memberontak, dalam benak mereka, apabila Yesus dapat membuka jalan pemberontakan (mengingat pengikut-Nya ribuan), maka mereka dapat mengangkat Raja untuk berkuasa penuh lagi seperti nenek moyang mereka.

Itulah sebabnya, dari awal mereka selalu "mencobai" Yesus dengan hal-hal yang dapat dijadikan dasar pemberontakan, contohnya:

Mat 22:17-22 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.
(Mrk 12:13-17, Luk 20:20-26)

Sementara itu, Hukum Taurat memang benar Sanherdin mempunyai kekuasaan mutlak dalam Hukum Agama, termasuk menghukum seseorang atas dasar Agama:

Yoh 18:29-31 Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

Ini selaras dengan kisah St Stefanus dan Surat Kuasa MA St Paulus.

Kasus Yesus memang disengaja untuk dihukum oleh pihak Romawi.

Salam