Minggu, 10 April 2011

Baptis Bayi dan Percik

Baptisan Bayi

Katekismus


1250   Karena anak-anak dilahirkan dengan kodrat manusia yang jatuh dan dinodai dosa asal, maka mereka membutuhkan kelahiran kembali di dalam Pembaptisan Bdk. DS 1514., supaya dibebaskan dari kekuasaan kegelapan dan dimasukkan ke dalam kerajaan kebebasan anak-anak Allah Bdk. Kol 1:12-14., ke mana semua manusia dipanggil. Dalam Pembaptisan anak-anak dapat dilihat dengan jelas sekali bahwa rahmat keselamatan itu diberikan tanpa jasa kita. Gereja dan orang-tua akan menghalangi anak-anaknya memperoleh rahmat tak ternilai menjadi anak Allah, kalau mereka tidak dengan segera membaptisnya sesudah kelahiran Bdk. CIC, can. 867; CCEO, cann. 681; 686,1..

1251   Orang-tua Kristen harus mengerti bahwa kebiasaan ini sesuai dengan tugasnya, memajukan kehidupan yang Tuhan percayakan kepada mereka Bdk. LG 11; 41; GS 48; CIC, can 868..    

1252   Adalah satu tradisi Gereja yang sangat tua membaptis anak-anak kecil. Dari abad kedua kita sudah memiliki kesaksian jelas mengenai kebiasaan ini. Barangkali sudah pada awal kegiatan khotbah para Rasul, bila seluruh "rumah" menerima Pembaptisan Bdk. Kis 16:15.33; 18:8; 1 Kor 1:16. anak-anak juga ikut dibaptis Bdk. CDF. Instr. "Pastoralis actio"..

1261″Anak-anak yang mati tanpa Pembaptisan, hanya dapat dipercayakan Gereja kepada belas kasihan Allah, seperti yang ia lakukan dalam ritus penguburan mereka. Belas kasihan Allah yang besar yang menghendaki, agar semua orang diselamatkan (Bdk. 1 Tim 2:4.), cinta YESUS yang lemah lembut kepada anak-anak, yang mendorong-Nya untuk mengatakan: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku; jangan menghalang-halangi mereka” (Mrk 10:14), membenarkan kita untuk berharap bahwa untuk anak-anak yang mati tanpa Pembaptisan ada satu jalan keselamatan. Gereja meminta dengan sangat kepada orang-tua, agar tidak menghalang-halangi anak-anak, untuk datang kepada KRISTUS melalui anugerah Pembaptisan kudus.

1283 “Mengenai anak-anak yang mati tanpa dibaptis, liturgi Gereja menuntun kita, agar berharap kepada belas kasihan ilahi dan berdoa untuk keselamatan anak-anak ini.


Matius  3
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan ROH KUDUS dan dengan api.

Kisah Para Rasul  2
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama YESUS KRISTUS untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia ROH KUDUS.

Membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan....^-^

Markus  16
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Tahapannya Baptisan Dewasa adalah : PERCAYA -----> BERTOBAT -----> DIBAPTIS

Terjawab disini:

Lukas
7:6 Lalu YESUS pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
7:9 Setelah YESUS mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Matius
8:7 YESUS berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah YESUS mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
8:13 Lalu YESUS berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya."

Tahapannya Baptisan Bayi adalah : (orangtua) PERCAYA -----> BERTOBAT (diwakili oleh orang tua) -----> DIBAPTIS (bayi)

afro

Baptisan Bayi

1250   Karena anak-anak dilahirkan dengan kodrat manusia yang jatuh dan dinodai dosa asal, maka mereka membutuhkan kelahiran kembali di dalam Pembaptisan Bdk. DS 1514., supaya dibebaskan dari kekuasaan kegelapan dan dimasukkan ke dalam kerajaan kebebasan anak-anak Allah Bdk. Kol 1:12-14., ke mana semua manusia dipanggil. Dalam Pembaptisan anak-anak dapat dilihat dengan jelas sekali bahwa rahmat keselamatan itu diberikan tanpa jasa kita. Gereja dan orang-tua akan menghalangi anak-anaknya memperoleh rahmat tak ternilai menjadi anak Allah, kalau mereka tidak dengan segera membaptisnya sesudah kelahiran Bdk. CIC, can. 867; CCEO, cann. 681; 686,1..

1251   Orang-tua Kristen harus mengerti bahwa kebiasaan ini sesuai dengan tugasnya, memajukan kehidupan yang Tuhan percayakan kepada mereka Bdk. LG 11; 41; GS 48; CIC, can 868..

1252   Adalah satu tradisi Gereja yang sangat tua membaptis anak-anak kecil. Dari abad kedua kita sudah memiliki kesaksian jelas mengenai kebiasaan ini. Barangkali sudah pada awal kegiatan khotbah para Rasul, bila seluruh "rumah" menerima Pembaptisan Bdk. Kis 16:15.33; 18:8; 1 Kor 1:16. anak-anak juga ikut dibaptis Bdk. CDF. Instr. "Pastoralis actio"..


Matius 28 : 19
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan ROH KUDUS.

Perhatikan kalimat : Jadikanlah semua bangsa.
Pada kata "SEMUA BANGSA" tidak ada pembatasan usia atau jenis kelamin atau status sosial sama sekali disitu.
Artinya Tuhan YESUS pada waktu itu justru memerintahkan para murid membaptis SEMUA BANGSA tanpa terkecuali, termasuk juga bayi dan anak-anak dari keluarga (suami-isteri) yang telah lebih dulu dibaptis.

Apakah Tuhan YESUS bilang "Jadikanlah semua bangsa kecuali bayi..? Ada ayatnya? char13

Kis 8 : 12 dan 14
(12) Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama YESUS KRISTUS, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
(14) Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.

Tanah Samaria yang telah menerima firman Allah yang dimaksud dalam ayat 14 tentu adalah penduduk kota Samaria yang telah dibaptis.

Siapa bilang Filipus hanya membaptis para orang dewasa atau para orang tua saja sementara anak-anak mereka tidak ikut dibaptis oleh Filipus? Ada ayatnya? char13

Kis 16 : 14-15
(14) Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
(15) Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya .......

Perhatikan kalimat : "Dibaptis bersama-sama dengam seisi rumahnya"
Tentu yang dimaksud pada ayat ke-15 ini adalah semua orang yang pada waktu itu tinggal bersama-sama dengan Lidia.

Siapa bilang bahwa Lidia saat itu belum mempunyai anak atau semua anaknya sudah dewasa? Ada ayatnya? char13

Jadi (seharusnya) Paulus pada waktu itu juga membaptis anak-anak Lidia yang masih kecil.

Kis 16 : 33
Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.

Perhatikan kata : "Ia dan keluarganya"
Pengertian keluarga adalah suami-isteri dan anak-anak.

Siapa bilang bahwa kepala penjara saat itu belum mempunyai anak atau semua anaknya sudah dewasa? Ada ayatnya? char13

Jadi (seharusnya) Paulus membaptis kepala penjara itu beserta anak-anaknya yang masih kecil.

1 Kor 1 : 16
Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya, kecuali mereka aku tidak tahu, entahlah ada lagi orang yang aku baptis.

Sama seperti pada ayat Kis 16:33.

Siapa bilang bahwa Stefanus pada waktu itu belum mempunyai anak atau anak-anaknya sudah dewasa semua? Ada ayatnya? char13

Jadi (seharusnya) Paulus membaptis Stefanus beserta anak-anaknya yang masih kecil.

Apakah cukup bro moe?

coolsmiley


Baptis percik menurut kami benar, karena air sekarang susah dan air adalah tempat penyebaran virus dan kuman,


jadi, Gereja Katolik efisien dan higienis, lagipula bayangkan aja 200 atau 2000 orang harus kita selam ke kolam, kan capek?  happy0025

Yohanes 3:5
Jawab YESUS: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."



seorang(Bayi, anak2, orang dewasa)
Hehehehehehe..... char13


I Petrus 3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan YESUS KRISTUS, di sini dikatakan bahwa "baptisan" sebagai kiasan akan keselamatan, bukan sebagai tanda membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohon hati nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan YESUS KRISTUS. jadi baptisan di dalam Perjanjian Baru merupakan suatu tanda ucapan syukur atas keselamatan yang telah kita terima dan hal ini di dalam Perjanjian Lama dikenal dengan "penyunatan kulit khatan" yang merupakan tanda perjanjian Allah dengan Abraham yang berjanji akan memberikan tanah Kanaan untuk didiami oleh Abrham yang dicatat dalam Kitab Kejadian 17:7-13
7. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. 8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka." 9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. 10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. 13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
jawaban atas pertanyaan: "baptis percik salah atau benar?" marilah kita menyimak apa yang dikatakan oleh Tuhan YESUS dalam Matius 28:18-20 yang bunyinya:
18 YESUS mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan ROH KUDUS, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.". di sini dikatakan "baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan ROH KUDUS". jadi baptis percik itu SALAH, bila tidak dilaksanakan di dalam nama Bapa, dan Anak dan ROH KUDUS, dan baptis percik itu sah/benar bila dilaksanakan di dalam nama Bapa dan Anak dan ROH KUDUS, kesimpulannya: inti dari baptisan itu bukan terletak tentang bagaimana cara pelaksanaannya, maksudnya apakah dipercik atau diselam melainkan dilaksanakan dalam nama Bapa dan Anak dan ROH KUDUS



Kis 19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu YESUS."

Mrk 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

1 Pet 3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan YESUS KRISTUS,

Kol 2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat KRISTUS, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, 2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Jadi, baptisan Yohanes adalah tanda Pertobatan, Baptisan dalam Nama TUHAN YESUS adalah TANDA KESELAMATAN char13

afro



*Baptis Percik dalam Perjanjian Baru:

Yoh. 3:23. Dikatakan pada bagian ini bahwa Yohanes membaptis di dekat Salim ‘sebab disitu banyak air.’ Kata banyak air ini dianggap sebagai indikasi tentang baptisan selam (yang memang memerlukan banyak air). Tetapi benarkah demikian? Karena kata aslinya bukan mengatakan ‘banyak air’ tetapi lebih tepat ‘beberapa air’ atau ‘beberapa mata air’, sebab jarang sekali seseorang dapat menemukan sebuah mata air yang sedemikian besar untuk melakukan upacara baptisan selam. Apakah Yohanes menjalankan baptisan selam? Menurut Mat. 3:5 “maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.” Ada yang memperkirakan dua juta jiwa yang dibaptis oleh Yohanes, akal sehat akan menuntut bahwa jumlah sedemikian banyak adalah di luar kemampuan seseorang untuk membaptis selam – itu berarti lebih dari dua ribu baptisan selam setiap hari dalam satu setengah tahun. Ia akan menghabiskan seluruh hari setiap hari berdiri di dalam air, untuk waktu selama satu setengah tahun. Ini merupakan penjelasan bahwa Yoh. 3:23 mengenai pembaptisan yang dikerjakan Yohanes adalahbaptisan percik.

Pada hari Pentakosta, terjadi pertobatan massal sebagai respon terhadap khotbah yang diberitakan oleh rasul Petrus. Ada 3.000 orang bertobat dan pada hari itu juga mereka dibaptiskan (Kis. 2:41). Mungkinkah 12 rasul yang ada bisa membaptis orang percaya sebanyak ini dalam satu hari? “Tidak cukup fasilitas untuk membaptis selam 3.000 orang pada hari itu di Yerusalem. Di Yerusalem tidak cukup air untuk membaptis semua ukuran orang. Bahkan dengan hanya 12 rasul yang membaptis, tidak cukup waktu untuk melakukan baptisan selam.”

Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah BAPTIS PERCIK smiley

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa baptisan air adalah suatu tanda kelihatan dari karya ROH KUDUS yang tidak kelihatan, yakni pekerjaan-Nya melahir-barukan orang berdosa. Baptisan air melambangkan baptisan ROH KUDUS. Dalam Alkitab, air adalah simbol untuk melukiskan ROH KUDUS (Yoh. 7:38-39). Air berfungsi untuk menyucikan, membasuh dan membersihkan sehingga noda dan kotoran menjadi hilang. Dengan demikian, maka baptisan air adalah lambang yang tepat untuk menyatakan baptisan ROH KUDUS. Alkitab juga mencatat bahwa karya ROH KUDUS dalam kehidupan manusia selalu digambarkan sebagai ‘turun dari atas’ atau ‘dicurahkan dari atas’. Nabi Yoel yang bernubuat tentang hari Pentakosta, melukiskan bahwa pada hari itu Roh Allah akan dicurahkan ke atas manusia (Yoel 2:28-29). Ketika para rasul mengalami penggenapan nubuat ini, mereka semua dihinggapi oleh “lidah-lidah seperti nyala api” (simbol dari ROH KUDUS) yang turun dari langit (Kis. 2:2-4). Pada saat Tuhan YESUS menerima baptisan air dari Yohanes maka segera setelah itu, ROH KUDUS turun ke atas diri-Nya dalam bentuk burung merpati (Mat. 3:16, Mark. 1:10, Luk. 21-22). Peristiwa di rumah Kornelius juga menyaksikan hal yang sama. Saat Petrus sedang memberitakan Firman Tuhan, “turunlah ROH KUDUS ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.” (Kis. 10:44, 11:15).
Gerakan ‘turun ke atas’ atau ‘dicurahkan dari atas’ adalah suatu pola kerja ROH KUDUS dalam membaptis orang percaya. Karena itu, “Jika pencurahan ROH KUDUS ke atas orang-orang itu adalah merupakan penetapan baptisan ROH KUDUS, bukankah baptisan air sangat tepat dilambangkan dengan pencurahan air ke atas orang percaya?” Jadi, alasan kita menjalankan baptisan percik adalah karena berdasarkan metode kerja dari ROH KUDUS sendiri.

Gereja Katolik melakukan upacara "baptisan" dengan memercik, dan ini berdasarkan apa yang tertulis dalam Kitab Didakhe yang menulis banyak tata ibadah gereja ditulis di sana, termasuk upacara baptisan dilakukan dengan "selam" jika memungkinkan atau tiga kali dengan "percik" (atau "mencurahkan air diatas kepala"). Selain itu juga Gereja Katolik mendasarkan pada masalah efisiensi dan higienisEfisiensi untuk menghemat air, sedangkan Higienisbahwa air merupakan sarana penyebaran kuman dan virus apabila dipakai bersama-sama.


Bab 7. Mengenai Pembabtisan. Dan mengenai pembabtisan, babtislah dengan cara ini: Pertama tama, babtislah dalam nama Bapa, dan Putera dan ROH KUDUS, dengan air kehidupan. Tapi jika tidak ada padamu air kehidupan, baptislah kedalam air yang lain, dan kalau kamu tidak dapat melakukannya dalam air dingin, lakukanlah dengan yang hangat. Tapi kalau kamu tidak juga punya semua itu, curahkanlah air tiga kali diatas kepala dalam nama Bapa dan Putera dan ROH KUDUS. Namun sebelum pembabtisan hendaknya pembabtis berpuasa, dan yang dibabtis, dan siapapun yang dapat melakukannya, tapi kamu harus meminta orang yang akan dibabtis untuk berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya.


Didache atau Didakhe (Yunani Koine Διδαχὴ, Didachē), atau Ajaran-Ajaran Rasul adalah nama yang umum diberikan kepada sebuah risalah Kristen awal (yang diduga antara tahun 70-90 Masehi), yang memuat pengajaran untuk komunitas-komunitas Kristen. Teksnya sendiri kemungkinn merupakan katekismus tertulis pertama, dengan tiga bagian utama yang membahas pengajaran Kristen, ritual-ritual seperti baptisan dan ekaristi, serta organisasi gereja. Didache dianggap oleh sebagian Bapak Gereja sebagai bagian dari Perjanjian Baru oleh sebagian lainnya menolak, Gereja Katolik Roma menerimanya sebagai bagian dari tulisan para Bapak Rasuli. Penulisnya masih belum dapat dipastikan siapa sebenarnya, apakah St. Lukas, St. Yohanes, St. Barnabas, St. Ignatius, maupun oleh St. Clement.



smiley Yohanes membaptis 2 Juta dalam 1 1/2 tahun smiley

“Tidak cukup fasilitas untuk membaptis selam 3.000 orang pada hari itu di Yerusalem. Di Yerusalem tidak cukup air untuk membaptis semua ukuran orang."

Namun, gereja Katolik menyamaratakan baik keadaan darurat maupun tidak agar jangan ada pebedaan, yang darurat boleh percik dan yang tidak darurat selam, Gereja Katolik melakukan upacara "baptisan" dengan memercik, dan ini berdasarkan apa yang tertulis dalam Kitab Didakhe yang menulis banyak tata ibadah gereja ditulis di sana, termasuk upacara baptisan dilakukan dengan "selam" jika memungkinkan atau tiga kali dengan "percik" (atau "mencurahkan air diatas kepala"). Selain itu juga Gereja Katolik mendasarkan pada masalah efisiensi dan higienis. Efisiensi untukmenghemat air, sedangkan Higienis bahwa air merupakan sarana penyebaran kuman dan virus apabila dipakai bersama-sama.


Didakhe

 The Lord's Teaching Through the Twelve Apostles to the Nations.

Pengajaran Tuhan melalui Duabelas Rasul untuk Semua Bangsa.







Chapter 1. The Two Ways and the First Commandment. There are two ways, one of life and one of death, but a great difference between the two ways. The way of life, then, is this: First, you shall love God who made you; second, love your neighbor as yourself, and do not do to another what you would not want done to you. And of these sayings the teaching is this: Bless those who curse you, and pray for your enemies, and fast for those who persecute you. For what reward is there for loving those who love you? Do not the Gentiles do the same? But love those who hate you, and you shall not have an enemy. Abstain from fleshly and worldly lusts. If someone strikes your right cheek, turn to him the other also, and you shall be perfect. If someone impresses you for one mile, go with him two. If someone takes your cloak, give him also your coat. If someone takes from you what is yours, ask it not back, for indeed you are not able. Give to every one who asks you, and ask it not back; for the Father wills that to all should be given of our own blessings (free gifts). Happy is he who gives according to the commandment, for he is guiltless.


Bab 1. Dua Jalan dan Perintah Pertama. Ada dua jalan, yang pertama adalah jalan kehidupan dan yang kedua adalah jalan kematian, dan ada perbedaan yang besar diantara kedua jalan ini. Jalan kehidupan, adalah seperti ini : Pertama, cintailah Allah penciptamu; kedua, cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri, dan jangan melakukan kepada sesamamu, apa saja yang kau pun tak ingin mereka lakukan padamu. Dan dari sabda ini, inti pengajarannya adalah : Berkatilah mereka yang mengutukmu dan berdoalah bagi musush-musushmu dan berpuasalah bagi orang-orang yang menganiayamu. Apakah pahalanya bagimu bila engkau hanya mencintai orang-orang yang mencintaimu? bukankan orang kafir juga berbuat demikian? Tetapi cintailah orang-orang yang membencimu, dengan demikian engkau tidak akan memiliki seorang pun musuh. Jauhkanlah dirimu dari nafsu daging dan duniawi. Jika ada yang menampar pipi kirimu, berikanlah pipi kananmu juga, dan kamu akan disempurnakan. Jika seseorang memintamu untuk menemaninya sejauh satu mil, pergilah bersamanya sejauh dua mil. Jika ada yang mengambil pakaianmu, berikanlah jubahmu juga. Jika apa yang menjadi milikmu diambil oleh orang lain, janganlah memintanya kembali, karena sebenarnya engkau memang tidak berhak. Berikanlah kepada semua orang yang meminta darimu, dan jangan pernah memintanya kembali, karena sesuai keinginan Bapa bahwa akan diberikan kepada semua orang berkatnya sendiri sendiri. Berbahagialah orang yang memberi sesuai Perintah Allah, karena ia tanpa noda.
Woe to him who receives; for if one receives who has need, he is guiltless; but he who receives not having need shall pay the penalty, why he received and for what. And coming into confinement, he shall be examined concerning the things which he has done, and he shall not escape from there until he pays back the last penny. And also concerning this, it has been said, Let your alms sweat in your hands, until you know to whom you should give.


Berdukalah orang orang yang menerima; jika ia menerima karena ia membutuhkan, ia tidak berdosa; tetapi ia yang menerima padahal ia tidak mebutuhkan, maka ia hendaknya membayar hukumannya, mengapa ia menerima dan untuk apa. Di dalam tahanan, ia akan diperiksa atas segala perbuatannya dan ia tidak akan dibebaskan sampai ia melunasi semua hukumannya. Mengenai hal ini juga ada dikatakan, Biarlah sedekahmu basah tergenggam dalam tanganmu sampai engkau tahu siapa yang patut kau beri.
Chapter 2. The Second Commandment: Grave Sin Forbidden. And the second commandment of the Teaching; You shall not commit murder, you shall not commit adultery, you shall not commit pederasty, you shall not commit fornication, you shall not steal, you shall not practice magic, you shall not practice witchcraft, you shall not murder a child by abortion nor kill that which is born. You shall not covet the things of your neighbor, you shall not swear, you shall not bear false witness, you shall not speak evil, you shall bear no grudge. You shall not be double-minded nor double-tongued, for to be double-tongued is a snare of death. Your speech shall not be false, nor empty, but fulfilled by deed. You shall not be covetous, nor rapacious, nor a hypocrite, nor evil disposed, nor haughty. You shall not take evil counsel against your neighbor. You shall not hate any man; but some you shall reprove, and concerning some you shall pray, and some you shall love more than your own life.
Bab 2. Perintah Kedua : Dosa Berat Yang Dilarang. Dan dalam Perintah kedua diajarkan : Jangan terlibat pembunuhan, jangan  terlibat percabulan, jangan terlibat pengkhianatan, jangan terlibat perjantanan (semburit), jangan terlibat perzinahan, jangan mencuri, jangan melakukan praktek-praktek gaib, sihir, jangan membunuh nyawa bayi melalui aborsi atau membunuh bayi yang lahir, Jangan mengingini (iri dengan) milik tetanggamu, jangan bersumpah, jangan bersaksi dusta, jangan berkata kotor,  kamu tidak boleh menyimpan dendam. Kamu tidak boleh mempunyai pikiran ganda atau lidah ganda, karena lidah ganda berarti jaring kematian. Apa yang engkau ucapkan tidak boleh asal asalan, atau omong kosong belaka, tapi dipenuhi dengan niatan. Kamu tidak boleh cemburu, tamak ataupun rakus, dikuasai keinginan iblis, ataupun congkak. Kamu tidak boleh memberikan nasihat jahat (menghasut) kepada tetanggamu. Kamu tidak boleh membenci manusia manapun; namun beberapa hendaknya kamu beri kritik, dan beberapa orang yang lain hendaknya kamu doakan, dan beberapa yang lain lagi perlu engkau kasihi lebih dari nyawamu sendiri.
Chapter 3. Other Sins Forbidden. My child, flee from every evil thing, and from every likeness of it. Be not prone to anger, for anger leads to murder. Be neither jealous, nor quarrelsome, nor of hot temper, for out of all these murders are engendered. My child, be not a lustful one. for lust leads to fornication. Be neither a filthy talker, nor of lofty eye, for out of all these adulteries are engendered. My child, be not an observer of omens, since it leads to idolatry. Be neither an enchanter, nor an astrologer, nor a purifier, nor be willing to took at these things, for out of all these idolatry is engendered. My child, be not a liar, since a lie leads to theft. Be neither money-loving, nor vainglorious, for out of all these thefts are engendered. My child, be not a murmurer, since it leads the way to blasphemy. Be neither self-willed nor evil-minded, for out of all these blasphemies are engendered.


Bab 3. Dosa-Dosa Lain Yang Dilarang. Anakku, menjauhlah dari semua hal yang jahat, dan semua yang mirip dengannya. Jangan mudah marah, karena kemarahan dapat merangsang nafsu untuk membunuh. Jangan cemburu atau suka mendebat, emosional, karena dari sinilah pembunuhan dimulai. Anakku, jangan hidup dalam kenafsuan, karena nafsu menggiringmu pada percabulan. Jangan suka bicara kotor, atau liar matamu, karena dari semua inilah percabulan dimulai. Anakku, jangan menjadi pengamat perbuatan yang baik, karena itu akan membawamu pada pengidolaan (pemujaan semu=berhala). Jangan menjadi si pemikat, atau ahli nujum, atau seorang purifier, ataupun tertarik untuk melihatnya, karena dari sinilah pengidolaan dimulai. Anakku, jangan menjadi pembohong, karena kebohongan membuatmu menjadi pencuri. Jangan menggilai harta, atau sombong karena gengsi, karena dari sini semua pencuri dilahirkan. Anakku, jangan suka menggosip, karena ini menjadi awal fitnah. Jangan cepat berprasangka atau punya pikiran jahat, ini semua juga menjadi awal fitnah. Namun, rendah hatilah, karena orang yang rendah hati mewarisi bumi. Jadilah pemaaf, mudah berempati, berterus terang dan lembut dan baik dan selalu tergerak oleh perkataan yang kamu dengar. Kamu tidak boleh memuji diri sendiri, atau jiwamu penuh percaya diri. Janganlah jiwamu bermegah, tetapi dengan jiwa jiwa yang adil dan sederhana-lah jiwamu hendaknya dipersatukan. Terimalah semua yang terjadi atasmu sebagai hal baik, karena tidak ada satupun yang dapat menandingi Allah.
Rather, be meek, since the meek shall inherit the earth. Be long-suffering and pitiful and guileless and gentle and good and always trembling at the words which you have heard. You shall not exalt yourself, nor give over-confidence to your soul. Your soul shall not be joined with lofty ones, but with just and lowly ones shall it have its intercourse. Accept whatever happens to you as good, knowing that apart from God nothing comes to pass.
Chapter 4. Various Precepts. My child, remember night and day him who speaks the word of God to you, and honor him as you do the Lord. For wherever the lordly rule is uttered, there is the Lord. And seek out day by day the faces of the saints, in order that you may rest upon their words. Do not long for division, but rather bring those who contend to peace. Judge righteously, and do not respect persons in reproving for transgressions. You shall not be undecided whether or not it shall be. Be not a stretcher forth of the hands to receive and a drawer of them back to give. If you have anything, through your hands you shall give ransom for your sins. Do not hesitate to give, nor complain when you give; for you shall know who is the good repayer of the hire. Do not turn away from him who is in want; rather, share all things with your brother, and do not say that they are your own. For if you are partakers in that which is immortal, how much more in things which are mortal?


Bab 4. Beberapa Petunjuk. Anakku, ingatlah siang malam akan mereka yang mengajarkan perkataan Allah padamu, hormatilah mereka seperti kamu menghormati Allah. Karena dimanapun hukum Allah diwartakan, Allah sendiri hadir disitu. Dan carilah setiap hari wajah para kudus, supaya kamu menjadi tenang karen perkataan mereka. Jangan tercerai berai, melainkan berlomba lombalah mencari kedamaian. Putuskanlah dengan benar, dan jangan menghormati orang orang yang suka mengutuki kesalahan. Kamu tidak boleh tidak punya pendirian walaupun sulit. Jangan menjadi perpanjangan tangan untuk menerima atau pengumpul untuk memberi. Kalau kamu memiliki sesuatu, melalui tangan tanganmu lah kamu harus membuat silih atas dosa dosamu. Jangan pernah ragu ragu untuk memberi, atau suka menggerutu ketika kamu memberi; karena kamu harus mengenal tuan pengupah yang selalu baik terhadap hamba hambanya. Jangan memalingkan muka dari mereka yang membutuhkan, tetapi, bagilah segala sesuatunya dengan saudaramu, dan jangan mengklaim semuanya milikmu. Karena jika kamu sudah ambil bagian dalam keabadian, ada berapa banyak lagi yang tersisa yang masih dapat musnah ? Jangan mengalihkan tanganmu (perhatianmu) dari anak anakmu, namun, ajarkan pada mereka untuk takut akan Allah sejak masa kanak-kanak. Jangan memberikan perintah saat kamu sedang sedih / gusar pada anak buah atau pembantumu, yang juga mendambakan keselamatan dari Allah yang sama, karena mereka bisa berbalik membenci Allah yang menaungi kalian; karena Ia tidak datang dengan membedakan penampilan luar, tapi bagi mereka yang telah dipersiapkan oleh Roh. Dan kamu para pengikut hendaknya memandang tuan tuanmu sebagai suatu type Tuhan, dalam kerendah hatian dan segan. Kamu hendaknya membenci orang orang yang munafik dan semuanya yang tidak menyenangkan bagi Tuanmu. Janganlah mengabaikan perintah Tuanmu; tapi simpanlah apa yang sudah kamu terima, jangan menambahkan atau mengambil darinya. Dalam gerejalah kamu bisa memahami kesalahanmu, dan kamu tidak boleh datang mendekat pada pendoa-mu dengan hati (kesadaran/niatan) yang jahat. Inilah jalan kehidupan.
Do not remove your hand from your son or daughter; rather, teach them the fear of God from their youth. Do not enjoin anything in your bitterness upon your bondman or maidservant, who hope in the same God, lest ever they shall fear not God who is over both; for he comes not to call according to the outward appearance, but to them whom the Spirit has prepared. And you bondmen shall be subject to your masters as to a type of God, in modesty and fear. You shall hate all hypocrisy and everything which is not pleasing to the Lord. Do not in any way forsake the commandments of the Lord; but keep what you have received, neither adding thereto nor taking away there from. In the church you shall acknowledge your transgressions, and you shall not come near for your prayer with an evil conscience. This is the way of life.
Chapter 5. The Way of Death. And the way of death is this: First of all it is evil and accursed: murders, adultery, lust, fornication, thefts, idolatries, magic arts, witchcrafts, rape, false witness, hypocrisy, double-heartedness, deceit, haughtiness, depravity, self-will, greediness, filthy talking, jealousy, over-confidence, loftiness, boastfulness; persecutors of the good, hating truth, loving a lie, not knowing a reward for righteousness, not cleaving to good nor to righteous judgment, watching not for that which is good, but for that which is evil; from whom meekness and endurance are far, loving vanities, pursuing revenge, not pitying a poor man, not laboring for the afflicted, not knowing Him Who made them, murderers of children, destroyers of the handiwork of God, turning away from him who is in want, afflicting him who is distressed, advocates of the rich, lawless judges of the poor, utter sinners. Be delivered, children, from all these.


Bab 5. Jalan Kematian. Dan jalan kematian adalah seperti ini : Pertama tama jalan ini jahat dan dikutuk: pembunuh, percabulan, hawa nafsu, perzinahan, pencurian, pengidolaan (pemujaan semu=berhala), hal hal yang berbau mistis, sihir, pemerkosaan, kesaksian palsu, kemunafikan, berhati ganda, kebohongan, kecongkakan, kebejatan, keras kepala, ketamakan, berbicara kotor, kecemburuan, terlalu percaya diri, keangkuhan, suka pamer; penyiksa kaum yang benar, membenci kebenaran, mencintai dusta, tidak mengenal upah dari kebenaran, tidak bergantung pada kebaikan atau keputusan yang benar, bukan melihat yang baik, melainkan yang jahat; yang menjauhkanmu dari kerendah-hatian dan keteguhan, mencintai kesia-siaan dunia, menyimpan dendam, tidak mengasihani orang yang miskin, tidak memperkerjakan yang susah, tidak mengenal Dia yang telah menciptakan mereka, pembunuh anak-anak, pemusnah pekerjaan tangan Allah, memalingkan diri dari mereka yang membutuhkan, menjatuhkan mereka yang sedang berkesusahan, membela kaum kaya, sewenang wenang terhadap orang miskin, pendosa sejati. Menjauhlah, anak anakku, dari semuanya ini.
Chapter 6. Against False Teachers, and Food Offered to Idols. See that no one causes you to err from this way of the Teaching, since apart from God it teaches you. For if you are able to bear the entire yoke of the Lord, you will be perfect; but if you are not able to do this, do what you are able. And concerning food, bear what you are able; but against that which is sacrificed to idols be exceedingly careful; for it is the service of dead gods.


Bab 6. Melawan Ajaran Palsu, dan Makanan Untuk Berhala. Ketahuilah bahwa tidak ada yang dapat membuatmu bersalah dengan cara pengajaran yang demikian, karena mereka mengajarkannya kepadamu diluar Tuhan. Karena jika kamu mampu menanggung semua beban Tuhan, kamu adalah sempurna; tapi karena kamu tidak mampu melakukannya, lakukanlah yang bisa kamu lakukan. Dan mengenai makanan (yang diberikan untuk berhala), pikulah apa yang kamu mampu, tapi melawan persembahan kepada berhala bersikaplah sangat hati hati; karena ini adalah upacara untuk Allah yang mati (dewa kematian).
Chapter 7. Concerning Baptism. And concerning baptism, baptize this way: Having first said all these things, baptize into the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Spirit, in living water. But if you have no living water, baptize into other water; and if you cannot do so in cold water, do so in warm. But if you have neither, pour out water three times upon the head into the name of Father and Son and Holy Spirit. But before the baptism let the baptizer fast, and the baptized, and whoever else can; but you shall order the baptized to fast one or two days before.


Bab 7. Mengenai Pembabtisan. Dan mengenai pembabtisan, babtislah dengan cara ini: Pertama tama, babtislah dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dengan air kehidupan. Tapi jika tidak ada padamu air kehidupan, baptislah kedalam air yang lain, dan kalau kamu tidak dapat melakukannya dalam air dingin, lakukanlah dengan yang hangat. Tapi kalau kamu tidak juga punya semua itu, curahkanlah air tiga kali diatas kepala dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Namun sebelum pembabtisan hendaknya pembabtis berpuasa, dan yang dibabtis, dan siapapun yang dapat melakukannya, tapi kamu harus meminta orang yang akan dibabtis untuk berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya.
Chapter 8. Fasting and Prayer (the Lord's Prayer). But let not your fasts be with the hypocrites, for they fast on the second and fifth day of the week. Rather, fast on the fourth day and the Preparation (Friday). Do not pray like the hypocrites, but rather as the Lord commanded in His Gospel, like this:
Our Father who art in heaven, hallowed be Thy name. Thy kingdom come. Thy will be done on earth, as it is in heaven. Give us today our daily (needful) bread, and forgive us our debt as we also forgive our debtors. And bring us not into temptation, but deliver us from the evil one (or, evil); for Thine is the power and the glory for ever..
Pray this three times each day.


Bab 8. Puasa dan Berdoa (Doa Bapa Kami). Tapi janganlah puasamu seperti orang orang munafik (farisi), karena mereka hanya berpuasa pada hari kedua dan kelima dalam satu minggu. Sebaliknya, berpuasalah pada hari keempat dan pada hari Persiapan (Jumat). Jangan berdoa seperti orang orang munafik (farisi), sebaliknya seperti yang diperintahkan Tuhan dalam GerejaNya, seperti ini :


Bapa Kami yang berada di dalam surga, dimuliakanlah nama Mu. Datanglah kerajaan Mu. Jadilah kehendak Mu diatas bumi, seperti didalam surga. Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami kepada pencobaan, tapi jauhkanlah kami dari yang jahat; karena segala Kekuasaan dan Kemuliaan adalah milikmu untuk selama lamanya.
Chapter 9. The Eucharist. Now concerning the Eucharist, give thanks this way. First, concerning the cup:
We thank thee, our Father, for the holy vine of David Thy servant, which You madest known to us through Jesus Thy Servant; to Thee be the glory for ever..
And concerning the broken bread:
We thank Thee, our Father, for the life and knowledge which You madest known to us through Jesus Thy Servant; to Thee be the glory for ever. Even as this broken bread was scattered over the hills, and was gathered together and became one, so let Thy Church be gathered together from the ends of the earth into Thy kingdom; for Thine is the glory and the power through Jesus Christ for ever..
But let no one eat or drink of your Eucharist, unless they have been baptized into the name of the Lord; for concerning this also the Lord has said, "Give not that which is holy to the dogs."


Bab 9. Ekaristi. Sekarang mengenai Ekaristi, berterimakasihlah dengan cara ini. Pertama tama mengenai piala:


Kami berterima kasih Tuhan, Bapa kami, untuk anggur suci Daud hamba Mu, yang Engkau berikan kepada kami melalui perantaraan Yesus, bagi Mu lah kemuliaan untuk selama lamanya.


Dan mengenai pemecahan roti:


Kami berterima kasih Tuhan, Bapa kami, untuk kehidupan dan pengetahuan yang Engkau berikan kepada kami melalui perantaraan Yesus;  bagi Mu lah kemuliaan selama lamanya. Meskipun roti ini berasal dari dari bukit bukit, dan dikumpulkan dan menjadi satu, biarlah Gereja Mu dipersatukan dari ujung-ujung dunia kedalam kerajaan Mu; karena milik Mu-lah segala Kemuliaan dan Kekuasaan melalui Yesus Kristus untuk selama lamanya…
Tapi jangan memperbolehkan seorangpun makan atau minum dari Ekaristi mu, sebelum mereka dibabtis dalam nama Tuhan; karena mengenai ini juga Tuhan telah berkata, “Jangan memberikan apa pun yang suci kepada anjing anjing.”
Chapter 10. Prayer after Communion. But after you are filled, give thanks this way:
We thank Thee, holy Father, for Thy holy name which You didst cause to tabernacle in our hearts, and for the knowledge and faith and immortality, which You modest known to us through Jesus Thy Servant; to Thee be the glory for ever. Thou, Master almighty, didst create all things for Thy name's sake; You gavest food and drink to men for enjoyment, that they might give thanks to Thee; but to us You didst freely give spiritual food and drink and life eternal through Thy Servant. Before all things we thank Thee that You are mighty; to Thee be the glory for ever.
Remember, Lord, Thy Church, to deliver it from all evil and to make it perfect in Thy love, and gather it from the four winds, sanctified for Thy kingdom which Thou have prepared for it; for Thine is the power and the glory for ever. Let grace come, and let this world pass away. Hosanna to the God (Son) of David! If any one is holy, let him come; if any one is not so, let him repent. Maranatha. Amen..
But permit the prophets to make Thanksgiving as much as they desire.


Bab 10. Doa setelah Komuni. Dan setelah kamu makan, berterima kasihlah dengan cara ini:


Kami berterima kasih kepada Mu, Bapa yang Kudus, untuk nama Mu yang Kudus, keajaiban Mu membuat tabernakel (tempat tinggal Allah) di dalam hati kami, dan untuk pengetahuan dan iman dan kekekalan, yang engkau berikan kepada kamu melalui perantaraan Yesus; bagi Mu lah kemuliaan untuk selama lamanya. Engkau, Allah yang maha kuasa, keajaibanmu menciptakan segala hal untuk kemuliaan nama Mu; Engkau berikan makanan dan minuman untuk dinikmati manusia, sehingga mereka bisa berterima kasih kepada Mu; tapi bagi kami oleh keajaibanmu Engkau memberikan makanan roh dan minuman dan kehidupan kekal melalui perantara Mu. Untuk semuanya ini kamu berterima kasih kepada Mu karena engkaulah yang maha kuasa; bagi Mu lah kemuliaan untuk selama lamanya. Ingatlah, ya Tuhan, akan Gereja Mu, hindarkanlah dari semua kejahatan dab sempurnakanlah dalam cinta Mu, dan kumpulkanlah dari keempat penjuru, kuduskanlah kerajaan Mu yang telah Engkau persiapkan untuk itu; karena segala Kekuasaan dan Kemuliaan adalah milikmu untuk selama lamanya. Biarlah rahmatmu tercurah, dan bumi ini musnah. Hosana untuk Allah putera Daud!  Jikalau ada seseorang yang kudus, biarlah ia datang; jika tidak, biarlah dia menyesal. Maranatha. Amin..
Chapter 11. Concerning Teachers, Apostles, and Prophets. Whosoever, therefore, comes and teaches you all these things that have been said before, receive him. But if the teacher himself turns and teaches another doctrine to the destruction of this, hear him not. But if he teaches so as to increase righteousness and the knowledge of the Lord, receive him as the Lord. But concerning the apostles and prophets, act according to the decree of the Gospel. Let every apostle who comes to you be received as the Lord. But he shall not remain more than one day; or two days, if there's a need. But if he remains three days, he is a false prophet. And when the apostle goes away, let him take nothing but bread until he lodges. If he asks for money, he is a false prophet. And every prophet who speaks in the Spirit you shall neither try nor judge; for every sin shall be forgiven, but this sin shall not be forgiven. But not every one who speaks in the Spirit is a prophet; but only if he holds the ways of the Lord. Therefore from their ways shall the false prophet and the prophet be known. And every prophet who orders a meal in the Spirit does not eat it, unless he is indeed a false prophet. And every prophet who teaches the truth, but does not do what he teaches, is a false prophet. And every prophet, proved true, working unto the mystery of the Church in the world, yet not teaching others to do what he himself does, shall not be judged among you, for with God he has his judgment; for so did also the ancient prophets. But whoever says in the Spirit, Give me money, or something else, you shall not listen to him. But if he tells you to give for others' sake who are in need, let no one judge him.


Bab 11. Mengenai Para Pengajar, Pewarta dan Nabi. Siapapun, yang datang dan mengajar kamu semua hal yang telah dikatakan sebelumnya, terimalah dia. Namun jika pengajar itu sendiri berbalik dan mengajarkan doktrin lain yang menghancurkan ajaran itu sendiri, janganlah mendengarkan dia. Namun jika ia mengajar sedemikian rupa untuk meningkatkan kebenaran dan pengetahuan akan Tuhan, terimalah pengajarannya seperti anda menerima ajaran Tuhan.  Namun mengenai Para Pewarta dan Nabi, bersikap dan berbuatlah sesuai dengan perintah Gereja. Biarlah setiap Pewarta yang datang padamu diterima sebagai pewartaan Tuhan.  Tapi dia tidak boleh tinggal lebih dari satu hari; atau dua hari, kalau diperlukan. Namun kalau dia tetap ada setelah tiga hari, dia adalah pewarta palsu. Dan ketika Pewarta tersebut pergi, jangan memberinya apa-apa kecuali roti sebagai bekal perjalanan. Jikalau ia meminta uang, ia juga seorang pewarta palsu. Dan setiap Pewarta yang berbicara dalam bahasa Roh engkau tidak boleh mencobai ataupun menghakimi; karena setiap dosa akan diampuni, tapi dosa seperti ini tidak. Tapi tidak semua orang yang berbicara dalam bahasa Roh adalah seorang Pewarta; melainkan hanya jika dia mengajarkan jalan Tuhan.  Karenanya dari ajarannyalah kita dapat mengenal para pewarta dan nabi palsu. Dan setiap pewarta yang meminta makanan dalam Roh tidak memakannya, kecuali ia benar benar nabi yang palsu. Dan setiap pewarta (nabi), yang terbukti benar, berusaha menjelaskan misteri Gereja di dunia, dan tidak mengajarkan untuk melakukan apa yang dia sendiri lakukan, hendaknya tidak kamu hakimi, karena Tuhan lah yang akan menghakiminya; sama seperti para nabi jaman dahulu. Namun siapapun berkata kata dalam Roh, berilah aku uang, atau yang lain, engkau hendaknya tidak mendengarkannya. Tapi jika ia mengatakan padamu untuk memberikan milikmu bagi orang yang membutuhkan, janganlah menghakiminya.
Chapter 12. Reception of Christians. But receive everyone who comes in the name of the Lord, and prove and know him afterward; for you shall have understanding right and left. If he who comes is a wayfarer, assist him as far as you are able; but he shall not remain with you more than two or three days, if need be. But if he wants to stay with you, and is an artisan, let him work and eat. But if he has no trade, according to your understanding, see to it that, as a Christian, he shall not live with you idle. But if he wills not to do, he is a Christ- monger. Watch that you keep away from such.


Bab 12. Menerima Orang Kristen. Namun terimalah semua orang yang datang dalam nama Tuhan, dan buktikan dan kenalilah dia kemudian; karena hendaknya kamu bisa mengenali kanan dan kiri. Jika ia datang sebagai pengelana, bantulah dia sebisamu; namun dia tidak boleh tinggal bersamamu lebih dari dua atau tiga hari, kalau diperlukan. Namun kalau ia ingin tinggal bersamamu, dan ia bisa bekerja, biarkan dia bekerja dan makan. Namun kalau ia tidak punya kemampuan apa-apa, seperti penilaianmu, lihatlah bahwa, sebagai seorang Kristen, dia tidak boleh tinggal denganmu tanpa melakukan apapun. Dan kalau ia menolak, dia adalah seorang Christ-monger. Perhatikan bahwa kamu harus menghindar dari orang-orang yang seperti ini.
Chapter 13. Support of Prophets. But every true prophet who wants to live among you is worthy of his support. So also a true teacher is himself worthy, as the workman, of his support. Every first-fruit, therefore, of the products of wine-press and threshing-floor, of oxen and of sheep, you shall take and give to the prophets, for they are your high priests. But if you have no prophet, give it to the poor. If you make a batch of dough, take the first-fruit and give according to the commandment. So also when you open a jar of wine or of oil, take the first-fruit and give it to the prophets; and of money (silver) and clothing and every possession, take the first-fruit, as it may seem good to you, and give according to the commandment.


Bab 13. Dukungan Untuk Para Pewarta (Nabi). Namun setiap pewarta (nabi) sejati yang ingin tinggal di antara kamu hendaknya hidup dengan usahanya sendiri. Sehingga seorang pewarta (nabi) sejati layak disebut demikian, seperti seorang pekerja, menghidupi dirinya sendiri. Setiap ‘buah-pertama’, dari pemerasan anggur dan penumbukan (padi / biji-bijian), dari lembu dan domba, harus kamu bawa dan berikan kepada pewarta-pewarta (nabi-nabi) tersebut, karena mereka adalah imam agung mu. Namun jika engkau tidak mempunyai (pewarta/nabi/imam), berikanlah kepada mereka yang miskin. Jika kamu memiliki uang berlebih, sisihkanlah dan berikan kepada yang patut menerima sesuai dengan urutannya. Sehingga ketika engkau membuka sebotol anggur atau minyak, sisihkanlah (ambilah buah-pertamanya=first fruit) dan berikanlah kepada pewarta (nabi); dan tentang uang (perak) dan pakaian dan setiap milikmu, sisihkanlah yang terbaik menurut kamu, dan berikanlah kepada yang patut menerima sesuai dengan urutannya.
Chapter 14. Christian Assembly on the Lord's Day. But every Lord's day gather yourselves together, and break bread, and give thanksgiving after having confessed your transgressions, that your sacrifice may be pure. But let no one who is at odds with his fellow come together with you, until they be reconciled, that your sacrifice may not be profaned. For this is that which was spoken by the Lord: "In every place and time offer to me a pure sacrifice; for I am a great King, says the Lord, and my name is wonderful among the nations."


Bab 14. Christian Assembly on the Lord's Day. Namun pada setiap hari milik Tuhan, berkumpulah bersama, pecahlah roti, dan saling berterima kasihlah setelah kamu mengakui kesalahanmu, sehingga korbanmu dapat disucikan. Dan jangan biarkan siapapun yang bermusuhan dengan sahabatnya berada bersamamu, sampai mereka saling memaafkan, sehingga korbanmu tidak menjadi najis. Karena inilah perkataan Tuhan: “Di setiap tempat dan kesempatan, persembahkanlah padaku korban yang suci; karena Aku lah Raja yang agung, kata Tuhan, dan nama Ku indah diantara bangsa bangsa.”
Chapter 15. Bishops and Deacons; Christian Reproof. Appoint, therefore, for yourselves, bishops and deacons worthy of the Lord, men meek, and not lovers of money, and truthful and proved; for they also render to you the service of prophets and teachers. Therefore do not despise them, for they are your honored ones, together with the prophets and teachers. And reprove one another, not in anger, but in peace, as you have it in the Gospel. But to anyone that acts amiss against another, let no one speak, nor let him hear anything from you until he repents. But your prayers and alms and all your deeds so do, as you have it in the Gospel of our Lord.
Bab 15. Uskup dan Diakon; Cara Orang Kristen Mengkritik/Memberi Tahu  . Tunjuklah, karenanya, untukmu, para uskup dan diakon yang layak dihadapan Tuhan, orang-orang yang sederhana, dan tidak gila harta, yang berbuah dan sudah terbukti; untuk memberikan kepadamu pelayanan seperti para nabi dan guru. Karenanya janganlah membenci mereka, karena mereka adalah orang orang yang patut kamu hormati, sama seperti para nabi dan guru. Dan saling mengkritiklah satu sama lain, tidak dalam kemarahan, tapi dalam damai, seperti yang telah kamu dapat di dalam Gereja. Tapi untuk orang yang berbuat jahat kepada sesamanya, jangan biarkan siapapun berkata kata, atau membiarkan dia mendengar apapun dari kamu, sampai ia menyesal. Namun biarkanlah doamu, dan sedekahmu dan semua perbuatanmulah yang melakukannya, seperti engkau mengalaminya di dalam Gereja Tuhan.
Chapter 16. Watchfulness; the Coming of the Lord. Watch for your life's sake. Let not your lamps be quenched, nor your loins unloosed; but be ready, for you know not the hour in which our Lord will come. But come together often, seeking the things which are befitting to your souls: for the whole time of your faith will not profit you, if you are not made perfect in the last time. For in the last days false prophets and corrupters shall be multiplied, and the sheep shall be turned into wolves, and love shall be turned into hate; for when lawlessness increases, they shall hate and persecute and betray one another, and then shall appear the world-deceiver as Son of God, and shall do signs and wonders, and the earth shall be delivered into his hands, and he shall do iniquitous things which have never yet come to pass since the beginning. Then shall the creation of men come into the fire of trial, and many shall be made to stumble and shall perish; but those who endure in their faith shall be saved from under the curse itself. And then shall appear the signs of the truth: first, the sign of an outspreading in heaven, then the sign of the sound of the trumpet. And third, the resurrection of the dead -- yet not of all, but as it is said: "The Lord shall come and all His saints with Him." Then shall the world see the Lord coming upon the clouds of heaven.


Bab 16. Berjaga-jagalah; Kedatangan Tuhan. Berjaga-jagalah demi Nyawamu sendiri. Jangan sampai pelita-mu padam, atau ikat pinggangmu terjuntai; tapi selalulah siap siaga, karena kamu tidak tahu pada jam berapa Tuhanmu akan datang. Dan berkumpulah bersama, untuk mencari hal hal yang sesuai bagi jiwamu: karena imanmu seumur hidup tidak akan berguna bagimu, kalau tidak engkau sempurnakan pada akhirnya. Karena pada hari hari terakhir nabi nabi palsu dan para koruptor akan digandakan, dan domba domba akan berubah menjadi serigala, dan cinta akan berubah menjadi kebencian; karena ketika ketidak pastian hukum meningkat, mereka akan membenci dan menindas dan saling berkhianat satu sama lain, dan kemudian penipu dunia akan muncul sebagai Anak Allah, dan akan membuat tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban, dan dunia ini akan diserahkan kedalam tangannya, dan dia  akan melakukan tindakan tindakan jahat yang tidak pernah dilakukan sejak semula. Dan kemudian penciptaan manusia akan sampai kepada api pencucian, dan banyak yang akan gagal dan musnah; tapi mereka yang bertahan dalam imannya akan diselamatkan dari kutukan. Dan kemudian akan nampak tanda kebenaran: pertama, surga akan terbuka, kemudian akan terdengar suara terompet. Dan yang ketiga, kebangkitan orang orang mati – namun tidak semua, tapi seperti yang tertulis: “Tuhan akan datang dan semua orang suci akan bangkit bersama Nya.” Kemudian dunia akan melihat Allah datang dalam awan surga.

*Untuk Didakhe: http://ekaristi.org/dokumen/dokumen.php?subaction=showfull&id=1140106390&archive=&start_from=&ucat=1&go=headlines



tumben setuju sama cara katholik soal baptisan percik. memang soal percik atau selam, itu bukanlah hak kita saling menghakimi saudara seiman dalam YESUS KRISTUS, ok fren.  happy0025
jadi, apa artinya "baptisan" fren ?  coolsmiley

Maka tidak benar jika kita berusaha menggali arti kata 'Bapto' untuk menerangkan bagaimana baptisan harus dilakukan. Ritual baptisan sudah sejak PL dipraktekkan. Ini salah satu ritual yang direferensikan oleh PB ke PL yang disebut sebagai baptisan:

Saya tanggapi tulisan bro David (sy highlight red).
1st, sy menganalisa dr sisi FAKTA SEJARAH..bukan tafsir.
Memang ritual BAPTISAN sdh ada sejak zaman PL. Itulah sebabnya orang Israel tidak KAGET ketika Yohanes pembaptis menyerukan pertobatan dgn cara baptis air.
Apakah baptisan sejak zaman PL?
The Baptism of Proselytes atau Baptisan Proselyte. Yaitu baptisan air kepada orang non Israel yang ingin menganut Judaism (agama Yahudi).
Bagaimana proses atau caranya?
Berikut informasi dari dua sumber.
1) The person to be baptized, having cut his hair and nails, undressed completely, made fresh profession of his faith before what were 'the fathers of the baptism' (our Godfathers, Kethub. 11 a; Erub. 15 a), and then immersed completely, so that every part of the body was touched by the water. The rite would, of course, be accompanied by exhortations and benedictions (Maimonides, Hilkh. Milah iii. 4; Hilkh. Iss. Biah xiv. 6).
sumberhttp://mb-soft.com/believe/txo/proselyt.htm
2) Immersion is required for converts to Judaism as part of their conversion. Immersion in the mikvah represents a change in status in regards to purification, restoration, and qualification for full religious participation in the life of the community, ensuring that the cleansed person will not impose uncleanness on property or its owners (Num. 19 and Babylonian Talmud, TractateChagigah, p. 12)
sumberhttp://en.wikipedia.org/wiki/Baptism
Saya berikan data online spy semua bisa sama2 mempelajari. Kalau dari buku kan, tdk semua punya.
Kesimpulan:
Baptisan PL adalah ritual Baptisan Proselyte, yaitu baptis air dengan cara immersion or CELUP/SELAM bagi orang2 non Israel yg ingin menganut Judaism (agama Yahudi).
Inilah konteks sejarah baptisan air masa PL.
Silahkan member lain menanggapi kalau ada sumber sejarah lain yg mencatat praktek baptisan air masa PL. Ingat ya, FAKTA sejarah...jangan tafsir  happy0025
GBU


Mari kita bicara sejarah bro roti char13


Nah berikut penjelasannya:


Quote
We may be sure it was not in Samaritan territory. Eusebius, Onomasticon locates it 8 Roman miles South of Scythopolis (Beisan), this stretch of land on the west of the Jordan being then, not under Samaria, but under Scythopolis. Its position is defined by nearness to Salim. Various identifications have been suggested, the most probable being the springs near Umm el-`Amdan, which exactly suit the position indicated by Eusebius, Onomasticon.omforter, Helper, Greek Paraclete.

Quote
Salim
Umm el-`Amdan. Place in the Jordan valley near Aenon, where John baptized people. It was identified with Tell Abu Jus, located around seven miles S. of Scythopolis and with a large Tell E of Shechem, were many architectural remains of the Roman period have been discovered. The springs of Wadi Raria located near here lead some to believe that this is the "much water" referred to in John 3:23.

http://www.bible-history.com/isbe/A/AENON/

Lihat yang saya bold, mata air bro, di Aenon tidak ada kolam, danau, sungai, atau laut, hanya ada  mata air kecil bernama Wadi Raria dekat sebuah tempat yang bernama Umm el-`Amdan, jangan tafsir tapi bicara sejarah dan fakta kan? char13

Dengan mata air kecil yang tak seberapa tersebut, TIDAK MUNGKIN SELAM, kecuali percik! smiley

Terima kasih St Yohanes atas baptisan percik di Aenon angel

Etymology

The English word "baptism" is derived indirectly through Latin from the neuter Greek concept noun baptisma (Greek βάπτισμα, "washing-ism"), which is a neologism in the New Testament derived from the masculine Greek noun baptismos (βαπτισμός) which is a fairly common term for ritual washing in Greek language texts of Hellenistic Judaism during theSecond Temple period, such as the Septuagint. Both of these nouns are nouns derived from baptizein (βαπτίζω, "I wash" transitive verb) which is used in Jewish texts for ritual washing, and in the New Testament both for ritual washing and also for the apparently new rite of baptisma. The Greek verb root bpt in turn is hypothetically traced to a reconstructed Indo-European root *gwabh- or *gwebh- in the suffixed zero-grade form *gwəbh-yo- The Greek words are used in a great variety of meanings.

New Testament meaning of the related Greek nouns and verbs

Catacombs of San Callisto: baptism in a 3rd-century painting
The New Testament contains four related words; two verbs and two nouns[citation needed]:
  • baptein - to wash something
  • baptizein - to wash, often a person in a ritual context
  • baptismos - Jewish ritual washing
  • baptisma - the new Christian rite
As Christians of different traditions dispute whether total immersion (submersion) is necessary for baptism, the precise meaning of the Greek noun baptisma in the New Testament has become important for discussion.






Usual meaning of the Greek verb baptizein

The Greek-English Lexicon of Liddell and Scott gives the primary meaning of the verb baptizein (1st Person βαπτίζω baptizô), from which the English noun "baptism" is derived, as "dip, plunge". It indicates that the dipping need not be complete, as when a sword is driven into a throat or an foetus or wine is drawn by dipping a cup in the bowl. For New Testament usage it gives two meanings: "baptize", with which it associates the Septuagint mention of Naaman dipping himself in the Jordan River, and "perform ablutions", as in Luke 11:38 The Liddell Scott Lexicon defines baptizein (1st Person βαπτίζω) as dip, plunge or immerse, but never as standing in water having water poured over the head, which standard Bible dictionaries define as affusion.
Although the Greek verb baptizein does not exclusively mean dip, plunge or immerse (it is used with literal and figurative meanings such as "sink", "disable", "overwhelm", "go under", "overborne"), lexical sources typically cite this as the meaning of the word in both theSeptuagint and the New Testament.

Other meanings of the verb baptizein

Two passages in the New Testament indicate that the verb baptizein when applied to washing in a context unrelated to Christian baptism, did not always indicate submersion. The first is Luke 11:38 which tells how a Pharisee, at whose house Jesus ate, "was astonished to see that he did not first wash (ἐβαπτίσθη, aorist passive of βαπτίζω—literally, "be baptized") before dinner." This is the passage that Liddell and Scott cites as an instance of the use of βαπτίζω to mean perform ablutions. Jesus' omission of this action is similar to that of his disciples: "Then came to Jesus scribes and Pharisees, which were of Jerusalem, saying, Why do thy disciples transgress the tradition of the elders? for they wash (νίπτω) not their hands when they eat bread."[Mt 15:1-2] The other New Testament passage pointed to is: "The Pharisees…do not eat unless they wash (νίπτω, the ordinary word for washing) their hands thoroughly, observing the tradition of the elders; and when they come from the market place, they do not eat unless they wash themselves (literally, "baptize themselves"—βαπτίσωνται, passive or middle voice of βαπτίζω)".
Scholars of various denominations claim that these two passages show that invited guests, or people returning from market, would not be expected to immerse themselves ("baptize themselves") totally in water but only to practise the partial immersion of dipping their hands in water or to pour water over them, as is the only form admitted by present Jewish custom. However, in the first of the two passages, it is actually the hands that are specifically identified as "washed" (Mark 7:3), not the entire person, who is simply described as having washed (Mark 7:4-5). Accordingly, standard lexicography identifies the meaning of βαπτίζω here as 'immerse'. The Liddell-Scott-Jones Greek-English Lexicon (1996) cites the other passage (Luke 11:38) as an instance of the use of the verb baptizein to mean "perform ablutions", not 'baptize'. References to the cleaning of vessels which use βαπτίζω also refer to immersion.
The lexicographical works of Zodhiates and Balz & Schneider likewise say that in the second of these two cases, Mark 7:4, the verb baptizeinmeans that, after coming from the market, the Pharisees only immersed their hands in collected water. They understand the meaning of βαπτίζω to be the same as βάπτω, to dip or immerse, a verb used of the partial dipping of a morsel held in the hand into wine or of a finger into spilled blood.
A possible additional use of the verb baptizein to relate to ritual washing is suggested by Peter Leithart (2007) who suggests that Paul's phrase "Else what shall they do who are baptized for the dead?" relates to Jewish ritual washing.

Derived nouns

Two nouns derived from the verb baptizo (βαπτίζω) appear in the New Testament: the masculine noun baptismos (βαπτισμός) and the neuter noun baptisma (βάπτισμα):
  • baptismos (βαπτισμός) refers in Mark 7:4 to a water-rite for the purpose of purification, washing, cleansing, of dishes;[68][69] in the same verse and in Hebrews 9:10 to Levitical cleansings of vessels or of the body; and in Hebrews 6:2 perhaps also to baptism, though there it may possibly refer to washing an inanimate object.[69] According to Spiros Zodhiates when referring merely to the cleansing of utensils baptismos (βαπτισμός) is equated with rhantismos (ῥαντισμός, "sprinkling"), found only in Hebrews 12:24 and 1Peter 1:2, a noun used to indicate the symbolic cleansing by the Old Testament priest.
  • baptisma (βάπτισμα), which is a neologism appearing to originate in the New Testament, and probably should not be confused with the earlier Jewish concept of baptismos(βαπτισμός), Later this is found only in writings by Christians.[68] In the New Testament, it appears at least 21 times:
  • 13 times with regard to the rite practised by John the Baptist;
  • 3 times with reference to the specific Christian rite (4 times if the use in some inferior manuscripts in Colossians 2:12 is counted);
  • 5 times in a metaphorical sense.
  • Manuscript variation: In Colossians 2:12, some manuscripts have neuter noun baptisma (βάπτισμα), but some have masculine noun baptismos (βαπτισμός), and this is the reading given in modern critical editions of the New Testament. If this reading is correct, then this the only New Testament instance in which baptismos (βαπτισμός) is clearly used of Christian baptism, rather than of a generic washing, unless the opinion of some is correct that Hebrews 6:2 may also refer to Christian baptism.
  • The feminine noun baptisis, along with the masculine noun baptismos both occur in Josephus' Antiquities (J. AJ 18.5.2) relating to the murder of John the Baptist by Herod. This feminine form is not used elsewhere by Josephus, nor in the New Testament.






1 Peter 3:21 And this prefigured baptism, which now saves you – not the washing off of physical dirt but the pledge of a good conscience to God – through the resurrection of JESUS CHRIST,

... By this which God said was meant that the mystery of saved men appeared in the deluge. For righteous Noah, along with the other mortals at the deluge, i.e., with his own wife, his three sons and their wives, being eight in number, were a symbol of the eighth day, wherein CHRIST appeared when He rose from the dead, for ever the first in power. For CHRIST, being the first-born of every creature, became again the chief of another race regenerated by Himself through water, and faith, and wood, containing the mystery of the cross; even as Noah was saved by wood when he rode over the waters with his household. ...

The other is by Jerome, in his Dialogue Against the Luciferians (http://www.newadvent.org/fathers/3005.htm):


22. Noah's ark was a type of the Church, as the Apostle Peter says — "In Noah's ark few, that is, eight souls, were saved through water: which also after a true likeness does now save us, even baptism." As in the ark there were all kinds of animals, so also in the Church there are men of all races and characters. As in the one there was the leopard with the kids, the wolf with the lambs, so in the other there are found the righteous and sinners, ... The ark had its rooms: the Church has many mansions. Eight souls were saved in Noah's ark. And Ecclesiastes bids us "give a portion to seven yea, even unto eight," that is to believe both Testaments. ... The raven also is sent forth from the ark but does not return, and afterwards the dove announces peace to the earth. So also in the Church's baptism, that most unclean bird the devil is expelled, and the dove of the Holy Spirit announces peace to our earth. ... The ark was in peril in the flood, the Church is in peril in the world. ... The daylight would fail me if I were to explain all the mysteries of the ark and compare them with the Church.

I could be wrong but I take the words: "baptism (not the removal of the filth of the flesh, but the answer of a god conscience toward God) through the resurrection of JESUS CHRIST" as meaning that Baptism is not a physical washing away of physical uncleanliness.

Rather in this context Baptism is an antitype of the eight who were saved in the Ark through the flood (ie water). Eight is a symbol of the new resurrected day, the Ark is an image of the Church.

In the last part of vs 21 St Peter also evidently is referring to the interior attitude- " a good conscience - crucial for one to have when participating in the Church's baptism. This to me seems set against a purely outward attitude of desiring a physical washing. Thus the "not this but that."


This makes sense in that the baptism of John was an adaptation of a well established Jewish ritual washing that was a "physical washing" of uncleanness - iirc correctly that washing was related to the removal of any incidental uncleanness that one obtained by walking about in the world and thereby coming into unavoidable incidental contact with unclean persons/things. (but my memory could be way off here - its been a long time since I had any real contact with Jewish traditions and even then my contact was "incidental") If this is the case, then the Apostle is drawing the distinction between the purely worldly ritual washing of Judaism and the mystery of Baptism.

1Petrus 3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan YESUS KRISTUS,

Percik? Selam? char13

Kisah Para Rasul
8:16   Sebab ROH KUDUS belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan YESUS.
8:17   Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima ROH KUDUS.
8:18   Ketika Simon melihat, bahwa pemberian ROH KUDUS terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,
8:19   serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima ROH KUDUS."
8:20   Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.

Kalaupun para penentang baptis bayi dan baptis percik diselamkan sampai dasar laut sekalipun, tapi belum mendapat penumpangan tangan rasuli, maka belum ada ROH KUDUS tuch.. char13

Alkitabiah lho, dan mengenai pembaptisan!



char13

9 komentar:

  1. bayi kan belum bisa ngo yagh bro... hehe
    kunjung balik yaghhh thx

    BalasHapus
  2. Hehehehehehe... ada ayat pendukung mengenai Perwalian Iman & Pertobatan bro, yaitu perwira kapernaum :D

    BalasHapus
  3. BAPTIS, Memberi diri adalah cara dan syarat.
    Kata BAPTIS banyak ditemukan dalam Kitab Kisah Para Rasul.
    Dalam kisah2 mengenai babtisan, ada 2 kata yang seringkali muncul. 2 kata itu ialah MEMBERI DIRI.
    Kisah Para Rasul 2:38
    Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing MEMBERI DIRImu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    Kisah Para Rasul 2:41
    Orang-orang yang menerima perkataannya itu MEMBERI DIRI dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    Kisah Para Rasul 8:12
    Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka MEMBERI DIRI mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
    Kisah Para Rasul 13:24
    Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan MEMBERI DIRI dibaptis.
    Kisah Para Rasul 16:33
    Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya MEMBERI DIRI dibaptis.
    Kisah Para Rasul 18:8
    Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan MEMBERI DIRI mereka dibaptis.
    Kisah Para Rasul 19:5
    Ketika mereka mendengar hal itu, mereka MEMBERI DIRI mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.


    Pelajari juga:
    Markus 1:4, demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan BERILAH DIRIMU dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
    Lukas 3:3, Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan BERILAH DIRIMU dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,
    Kisah Para Rasul 22:16, Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, BERILAH DIRIMU dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!

    Mengapa harus MEMBERI DIRI??
    Karna babtisan haruslah keinginan pribadi dari seseorang yang ingin MEMBERI DIRI untuk Kristus. Alkitab tidak mengajarkan untuk memaksa orang agar dibabtis.
    Dalam praktek babtisan kita harus MEMBERI DIRI, bukan memaksakan kehendak kita kepada orang yang belum siap untuk dibabtis.
    Dapatkah bayi memberi diri??

    Tuhan Yesus memberkati kita semua

    BalasHapus
  4. BAPTIS, YESUS membaptis atau memberkati anak-anak.

    Injil Markus 10:13-16 menceritakan Tuhan Yesus memberkati anak-anak, bukan membaptis anak-anak. Anak-anak diundang Tuhan Yesus untuk diberkati. Sering kali Injil Markus 10:13-16 digunakan untuk menguatkan baptisan bayi, tapi pada kenyataannya dalam kisah itu Tuhan Yesus mengundang anak2 untuk diberkati.

    BalasHapus
  5. Yohanes 3:22-26
    3:22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
    3:23 Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
    3:24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
    3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
    3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
    *Dari bacaan diatas kita dapat belajar bahwa Yohanes Pembabtis dan murid-murid Kristus membabtis di tempat yang banyak airnya! Mereka tidak malas. Mereka membabtis disungai dan di tempat-tempat yang ada banyak airnya!

    Kisah Para Rasul 2:38
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    *Petrus menyarankan untuk bertobat dahulu sebelum dibabtis

    Kisah Para Rasul 8:36,37
    8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
    8:37 Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")
    *Baptisan adalah kesadaran pribadi, bukan paksaan. Sebelum dibabtis kita harus mengenal dan percaya kepada Kristus.

    Bagaimana dengan baptisan bayi???

    BalasHapus
  6. Coba baca baik2 mengenai perwalian iman :)

    Contohnya Perwira Kapernaum :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. - Perwalian itu dilakukan mengingat keadaan yg tidak memungkinkan. Hamba itu dikatakan sakit lumpuh dan sangat menderita, mustahil untuk mencari Yesus (matius 8 : 6). Bagaimana dengan bayi ? bukan keadaan yg tidak memungkinkan. Kecuali bayi sekarat yang mungkin tidak dapat bertahan hidup lebih lama menurut ukuran manusia, itu bisa diwakilkan.
      - Coba simak baik - baik Kisah Para Rasul 19 : 1 - 6. Disini dikatakan ( ayat 2 ), mereka yang telah bertobat dan dibaptis menurut baptisan Yohanes ternyata belum menerima Roh Kudus. mengapa ? ayat 2 menjelaskan karna mereka belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus. ayat 4 menjelaskan, mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian, yaitu Yesus. Setelah mereka percaya, baru Paulus menumpangkan tangan kepada mereka dan akhirnya mereka menerima Roh Kudus. Roh Kudus hanya turun jika seseorang telah percaya Yesus dan memberi diri untuk dibaptis. itu sebabnya disaat Yesus sudah di baptis baru turun Roh Allah (Matius 3 : 16) yang kemudian diteguhkan oleh Bapa dalam matius 3 : 17 "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan". Allah Bapa sendiri mensyahkan Yesus adalah Anak-Nya saat prosesi baptis selesai.

      -Soal seisi rumah, sangat dipaksakan jika harus berfikir tiap rumah pasti ada anak bayi. silahkan hitung 100 rumah di sekitar anda, kemudian hitung berapa rumah yang memiliki bayi. mustahil anda mendapati 10 rumah memiliki anak bayi dari 100 rumah disekitar anda.

      Hapus
    2. St Yopi8 Juli 2015 21.10
      @Yolien Malisa, perhatikan bahwa baptis bayi sudah sejak jaman para Rasul, ada bukti2 bahwa murid langsung para Rasul melakukan baptis bayi, jadi kami Katolik tidak butuh ajaran lulusan sekolah theologia. Kedua, perhatikan bahwa Roh Kudus mempercayakan kepada para Rasul Dan penerusnya, bukan lulusan STT (lih. Kis 8:14-17)

      Hapus
  7. @Yolien Malisa, perhatikan bahwa baptis bayi sudah sejak jaman para Rasul, ada bukti2 bahwa murid langsung para Rasul melakukan baptis bayi, jadi kami Katolik tidak butuh ajaran lulusan sekolah theologia. Kedua, perhatikan bahwa Roh Kudus mempercayakan kepada para Rasul Dan penerusnya, bukan lulusan STT (lih. Kis 8:14-17)

    BalasHapus