Selasa, 03 Mei 2011

Ketika manusia menjadi allah

Ketika manusia menjadi allah




Quote
Ketika manusia menjadi allah
Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." (Gen 3:22 )

Apa yang terjadi dibalik sepenggal episode ayat diatas?

adam hayah echad...

Ya, adam - manusia telah menjadi seperti salah satu dari Allah Tritunggal, manusia telah menjadi allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Mengapa Allah befirman demikian?

Sebab pada mulanya, manusia hanya mengenal Allah, mengenal yang baik saja. Belajara tentang kebaikan dari Allah. Dan Allah lah yang selalu mengajarkan kebaikan kepada manusia. Bahkan Allah telah merancangkan hal-hal yang baik buat manusia

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Jer 29:11 )

Ketika Allah memberitahukan kepada manusia mengenai rancanganNya kepada manusia

''... tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Gen 2:17 )

Manusia lebih memilih untuk tidak percaya kepada rancangan Allah dan menjadikan Allah sebagai 'seorang pembohong'. Manusia lebih memilih suatu rancangan lain yang tidak keluar dari sumber kehidupannya.

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Gen 3:6 )

Mata manusia terbuka dan melihat - manusia telah menjadi allah - tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Mengapa Allah seolah-olah tidak berkenan manusia tahu hal yang baik dan yang jahat?
Apakah karena Allah takut ada yang menyamai dalam hal pengetahuan ini?

Sekali-kali tidak.

Satu hal yang membedakan antara manusia dan Allah dalam pengetahuan ini adalah : Allah Maha Tahu (omniscience), sedangkan manusia tidak maha tahu. Pengetahuan manusia terbatas.
Bahkan Allah mengetahui akhir dari suatu peristiwa dan menyatakan hal itu di awal peristiwa.

Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure: (Isa 46:10 )

Begitu juga, Allah telah memberitahukan hal-hal apa yang akan terjadi saat manusia menjamah dan memakan buah pengetahuan tersebut.

Lain halnya dengan manusia, manusia tidak dapat mengetahui resiko apa yang akan terjadi ketika dia mengambil keputusan tersebut. Bahkan dia tidak tahu apakah keputusan yang diambil itu benar atau salah.

Manusia mempunyai kecenderungan untuk melihat atau mengetahui hal-hal atau peristiwa yang akan terjadi nanti. Ada yang mencarinya dengan banuan astrology, perdukunan, medium dan Tuhan.

Bagi orang percaya, hal yang harus kita lakukan adalah : bertanya kepada Tuhan.

Bukankah kita senang sekali bila ada seorang hamba Tuhan yang memberikan nubuatan dari Tuhan kepada kita? Bukankah nubuatan itu membangun? Bila kita sekarang banyak orang sibuk mencari nubuatan dari hamba Tuhan atas nama Tuhan, mengapa dulu justru manusia mengabaikan 'nubuatan' langsung yang keluar dari mulut Allah?

Allah tidak mau manusia menoleh kebelakang, Allah mau kita melihat dan menatap kedepan. Allah telah menghapus hal-hal yang ada dibelakang supaya kita melihat apa yang ada didepan kita. Supaya kita tetap fokus akan rancangan Tuhan terbaru atas hidup kita.

Kita tahu baik dan jahat

Namun

Allah lebih Maha Tahu...


TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. (Deu 28:13-14 )

Janganlah seperti Adam dan hawa lagi ...

''..dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Joh 20:27 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar