Ibr 11:1, Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman dijewantahkan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, tidak bisa salah satu saja.
Kalau salah satu saja maka:
Yak 2:17. Begitu juga dengan iman. Jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, iman itu mati.
Apa artinya mati disini:
Pkh 9:4 Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Mengapa demikian, karena walaupun singa lebih segala-segalanya dari anjing, kalau mati maka tidak ada gunanya.
Demikian makna mati dalam Yak 2:17, tidak ada gunanya (tidak ada gunanya beriman tanpa perbuatan), sia-sia.
Pkh 1:1-3;12:8 Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
Salam
1 Yoh 3:18,24 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Keselamatan ---> iman
Iman ----> pikiran, perkataan dan perbuatan.
Salam
Definisi iman kita berbeda, definisi iman Katolik adalah percaya dan melakukan,, bukan percaya saja.
Iman Abraham dll ---> percaya kepada Tuhan dan melakukan semua perintahnya, walaupun ketempat yang dia sendiri tidak tahu.
Iman para Rasul ---> idem Abraham, pergi menginjili dan membaptis keseluruh dunia, ketempat yang mereka tidak tahu.
Iman Katolik itu terdiri dari pikiran, perkataan dan perbuatan.
Ketiganya satu tak terpisahkan.
Jadi, iman itu bukan omdo...
Kalau omdo, setanpun juga...
Itulah sebabnya ada tertulis:
Yak 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Dan karenanya, ukuran penghakiman adalah perbuatan, yang berarti juga bagian dari iman:
Mat 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Rm 2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
Efs 5:10-11,15,17 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Why 20:12-13 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Mzm 62:12 dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Salam
1. Tidak ada ajaran Katolik yang menentang bahwa keselamatan 100% hadiah dari Allah.
2. Tidak ada ajaran Katolik yang menentang bahwa iman 100% hadiah dari Allah.
3. Ajaran Katolik itu termasuk melakukan semua perintah Allah dalam Alkitab, yaitu berbuat baik dan mengasihi, serta menolak perbuatan dosa dan jahat, kalau berbuat dosa dan jahat masuk neraka ---> lihat lagi ayat-ayat diatas.
Ini kami sebut bentuk kerjasama Allah dan manusia, dan untuk hal tersebut, maka freewill menjadi titik dimana kerjasama itu terjadi, apakah menerima iman yang diberikan cuma-cuma, ataukah justru menolak hadiah cuma-cuma tersebut.
Justru ajaran kamu semua itu jiplakan dari Gereja Katolik, lalu mengurangi semua ajaran tersebut.
Banyak ayat-ayat di Alkitab yg terang-terangan (tidak perlu dikonsep-konsepkan njelimet) memberikan peringatan nyata agar seseorang tidak menyia-nyiakan atau membuang atau meninggalkan imannya.
Seperti ilustrasi yg cantik:
Luk 8:14
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
Fil 2:12-13
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Ibrani 6:4 -6
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam ROH KUDUS,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
1 Yoh 3:18,24 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.Iman mendahului perbuatan baik karena tanpa iman tidak ada yang berkenan bagi Allah :Iman saja (hanya mulut dalias ngebacot oank) tidak menyelamatkan.
Ibrani 11:6Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Perbuatan baik tidak membawa keselamatan melainkan hanya oleh iman saja !
Yak 2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Iman dan perbuatan bukan dua hal yang terpisah.
Iman terdiri dari pikiran, perkataan dan perbuatan.
Iman bukan ngebacot doank, kalo ngebacot doang kayak kamu, maka sama dengan ini:
Yak 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Mat 7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ini selaras dengan:
Mat 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Rm 2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
Efs 5:10-11,15,17 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, sebab itu janganlah kamu bodoh,tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Why 20:12-13 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Mzm 62:12 dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Jadi, iman itu teridiri dari pikiran, perkataan dan perbuatan.
Yak 2:17. Begitu juga dengan iman. Jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, iman itu mati.
Apa artinya mati disini:
Pkh 9:4 Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Mengapa demikian, karena walaupun singa lebih segala-segalanya dari anjing, kalau mati maka tidak ada gunanya.
Demikian makna mati dalam Yak 2:17, tidak ada gunanya (tidak ada gunanya beriman tanpa perbuatan), sia-sia.
Pkh 1:1-3;12:8 Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
Salam
Keselamatan ---> iman
Iman ----> pikiran, perkataan dan perbuatan.
Salam