Bdk dengan:
Kej 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
I Timotius
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
2:15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
Gal 4:4 Tetapi pada saatnya yang tepat, Allah mengutus Anak-Nya ke dunia. Anak-Nya itu dilahirkan oleh seorang wanita dan hidup dibawah kekuasaan hukum agama
Luk 1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Martin Luther menulis : “Dalam karya-Nya, sewaktu dia dijadikan Bunda Allah, segala yang baik diberikan-Nya sehingga manusia tidak dapat membayangkannya. Bukan hanya bahwa Maria adalah
ibu Dia yang lahir di Bethlehem, akan tetapi Dia yang, sebelum jaman, sudah abadi lahir dari Bapa,
Maria dan pada waktu yang sama adalah manusia dan Tuhan.” (Weimer, The Works of Luther, Concordia vol 7 hal 572.)
“Tidak dapat kita ingkari bahwa Tuhan telah memilih dan menentukan Maria sebagai ibu dari Putera-Nya, memberkatinya dengan segala hormat yang tertinggi . . . Elisabeth memanggilnya Bunda Allah, karena kesatuan dua alam KRISTUS yaitu manusia dan Tuhan pada waktu yang sama, karena selama Dia berada dalam rahimnya, Dia adalah tetap manusia dan Tuhan pada waktu yang sama.” (Calvini Opera, Corpus Reformatorum, braunschweig-Berlin. Vol 45, halaman 348 dan 335.)
“Telah diberikan kepada Maria dan yang tidak dapat dimiliki oleh semua ciptaan, bahwa dalam daging dia dapat melahirkan Putera Tuhan.” (Zwingli Opera Reformatorum, Berlin. Vol 6, halaman 639.)
Saya sengaja tidak mengutip pernyataan para Bapa Gereja Katolik, agar dapat diketahui apakah Kemanusiaan TUHAN YESUS SUNGUH-SUNGGUH berasal dari Maria
Jadi, Keilahian TUHAN YESUS & Kemanusiaan TUHAN YESUS jelas perbedaannya berdasarkan ALkitab maupun ajaran para gereja
NB: Buah Rahim yang disebut oleh Elisabeth adalah hasil dari benih Maria yang disebut "dikandung dari ROH KUDUS", disini ROH KUDUS dan BENIH Maria menjadikan 100% Manusia dan 100% ALLAH
Kemanusiaan-NYA TUHAN YESUS bukan HASIL SPERMA & SEL TELUR, namun ROH KUDUS dan BENIH MARIA, dan ITU BEDA
Antara HUBUNGAN SUAMI ISTRI dan DIKANDUNG DARI ROH KUDUS terdapat PERBEDAAN YANG SANGAT MENDASAR, DIKANDUNG DARI ROH KUDUS bukanlah HUBUNGAN SEX.
DIKANDUNG DARI ROH KUDUS bermakna ganda, yaitu ROH KUDUS mengenai Keilahian YESUS dan Maria mengenai Kemanusiaan TUHAN YESUS
Jangan dicampur antara HUBUNGAN SEX dengan DIKANDUNG DARI ROH KUDUS
Jadi, BENIH MARIAlah yang memberikan SEMUA SIFAT KEMANUSIAAN TUHAN YESUS berupa:
Takut, Gentar, Marah dll, minus dosa (untuk dosa sudah ada threadnya sendiri, bro boleh gabung untuk menambah wawasan kami)
Sehingga, BENIH MARIA sebagai DASAR KEMANUSIAAN TUHAN YESUS jelas IKUT BERSAMA DENGAN KETUHANAN TUHAN YESUS membentuk DWI NATUR yang kita kenal selama ini
Posisi Maria dalam Wahyu 11:19 dan Wahyu 12 serta Ibrani 9:
Ibrani
9:1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
9:8 Dengan ini ROH KUDUS menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9:9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Wahyu
11: 19 maka terbukalah Bait Suci Allah yg di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Dan mengenai BENIH MARIA dijelaskan oleh para bapa gereja protestan:
Martin Luther:
“Tetapi konsepsi yang lain, yaitu pada saat penghembusan jiwa, adalah layak dan khidmat untuk dipercaya, ia tidak mempunyai dosa, sehingga ketika jiwanya dihembuskan, ia [Maria] pada saat yang sama dibersihkan dari dosa asal dan dikurniai karunia- karunia Tuhan untuk menerima jiwa yang dihembuskan. Oleh karena itu, pada saat ia mulai hidup, ia tidak mempunyai dosa sedikitpun….”
“Tuhan telah membentuk tubuh dan jiwa Perawan Maria penuh dengan ROH KUDUS, sehingga ia tanpa segala dosa, sebab ia telah mengandung dan melahirkan Tuhan YESUS.”
John Calvin:
“Elisabet memanggil Maria Bunda Allah, karena kesatuan kedua kodrat dalam pribadi KRISTUS adalah sedemikian sehingga manusia yang mortal yang ada dalam rahim Maria adalah juga pada saat yang sama Allah yang kekal.”
Zwingli:
“Telah diberikan kepada-Nya apa yang tidak dimiliki oleh ciptaan yang lain, bahwa di dalam dagingnya, Ia melahirkan Allah Putera.”
“Saya sangat menghargai Bunda Allah, Sang Perawan Maria yang tidak bernoda dan tetap perawan.”
“KRISTUS… dilahirkan dari Perawan yang paling tidak bernoda.”
“Adalah layak bahwa Sang Anak yang kudus harus mempunyai seorang Bunda yang kudus.”
“Semakin banyak penghormatan dan kasih KRISTUS berkembang di antara manusia, makin banyak penghargaan dan penghormatan kepada Maria harus berkembang juga.”
John Wesley:
“Saya percaya bahwa Ia (Allah Putera) telah menjelma menjadi manusia, menggabungkan kodrat manusia dengan ke-Allahan di dalam satu pribadi, dikandung oleh perbuatan tunggal dari ROH KUDUS, dan dilahirkan oleh Perawan Maria yang terberkati, yang sesudah maupun pada saat melahirkan-Nya, tetap perawan yang murni dan tidak bernoda.”
Nah, dari sini sebenarnya cukup jelas, namun lebih jelas lagi mengenai BENIH MARIA adalah NUBUATAN itu sendiri dari Kej 3:15 serta SILSILAH dari TUHAN YESUS, yang mengambil JALUR KEMANUSIAAN melalui Maria yaitu versi Injil Lukas.
Sedangkan nubuatan nabi Yesaya digenapi - seorang Putera telah diberikan - adalah PUTRA ILAHI, sedangkanPUTRA MANUSIA diberikan oleh MARIA, dimana hal ini sangat sejalan dengan nubuatan Kej 3:15 yaitu"Keturunannya"...
Berikut penjelasan dari 2 referensi yang notabene adalah protestan
http://www.sumberkristen.com/Artikel/sistematika/dasar_yang_teguh/asas_pengajaran_tentang_Yesus/kemanusiaan_Yesus.htm
...Ibu YESUS KRISTUS seorang manusia, dan nenek moyang-Nya juga manusia.
Ia adalah anak Maria dan keturunan (benih) Daud. Maria adalah benar ibu YESUS
KRISTUS, seperti Allah adalah benar Bapa-Nya. (#/TB Lukas 2:7*;
#/TB Kisah 2:30; 13:23; Roma 1:3; Galatia 4:4; Ibrani 7:14*)....
http://www.jawaban.com/news/whois_jesus/index.php:
...Kitab suci menyatakan bahwa nafas Sang Pencipta sendirilah yang membuahi rahim ibunya...
Naskah aslinya:
gunh GUNE:
aikov [feminin] perempuan, isteri; mempelai, isterinya, seorang perempuan, perempuan-perempuan, isterimu, Ibu, isteri-isteri, beristerikan, kepada perempuan-perempuan, Ibu-ibu, bersuami, dengan isterinya, bagi perempuan, akan isteri, Hai perempuan, isteriku, perempuan itupun, semua perempuan, seorang isteri, pengantinnya, orang perempuan, wanita.
Dalam tradisi Yahudi seorang lelaki dewasa memanggil ibunya dengan Wanita, bukan Ibu
Mat 1:23 idou h paryenov en gastri exei kai texetai uion kai kalesousin to onoma autou emmanouhl o estin meyermhneuomenon mey hmwn o yeov
Mat 1:8 asaf de egennhsen ton iwsafat iwsafat de egennhsen ton iwram iwram de egennhsen ton ozian
Mat 1:18 tou de cristou h genesiv outwv hn mnhsteuyeishv thv mhtrov autou mariav tw iwshf prin h sunelyein autouv eureyh en gastri ecousa ek pneumatov agiou
gasthr gaster
n f (noun feminime) (gas-tare') gasterev, gastri: trov [feminin] rahim (en g. exw mengandung, hamil), the stomach [perut = pelahap (Tit 1.12)], the belly, the womb, a glutton, gormandiser, a gourmand (-belly, + with child, womb).
gennaw gennao
v (verb) (ghen-nah'-o); genov GENOS ouv [neuter] keturunan; bangsa; jenis; egennhsen: begat, be born, bear, gender, bring forth, be delivered.; memperanakan; melahirkan; menjadi bapa; menyebabkan, menimbulkan (2Tim 2.23); pasif: lahir
echo ecousa exei
v (verb) ecw echo (ekh'-o skheh'-o, used in certain tenses only): (imperfek eicon; future (masa depan) exw; aorist escon, subjunktif scw; perfek eschka) transitif: mempunyai, memegang; menyimpan, memelihara; memperoleh; memandang; dapat, sanggup, harus (dengan infinitif); memakai (pakaian); terletak
Dalam Lukas 1:31, Matius 1:18 dan Matius 1:23 ada sebuah kata yunani ECHO (lafal: ekh’-o;skheh’-o), kata kerja yang artinya: mempunyai; memegang
Nah, ECHO kan bisa mempunyai/memiliki?
Jelas bahwa TUHAN YESUS adalah BUAH TUBUH MARIA.
MEMILIKI KANDUNGAN dari ROH KUDUS dengan MENGANDUNG dari ROH KUDUS adalah SAMA,
Bukankah asal kata MENGANDUNG dari MEMILIKI KANDUNGAN?
Sedangkan Kemanusiaan TUHAN YESUS bukan dari MANUSIA, sudah terjawab melalui Kisah Sengsara-NYA, itulah yang berasal dari BENIH MANUSIA yaitu MARIA, sedangkan mengenai Keilahian-NYA jelas dari ELLOHIM
100% Manusia ---> Berasal dari Maria
100% TUHAN ---> Berasal dari ELLOHIM
Nah, dari BENIH MARIA disahkan oleh nubuatan Kej 3 dan Silsilah Maria, sehingga Keturunan Adam, Abraham dan TUNAS ISAI telah terpenuhi dengan manisnya
Yang menjadi sorotan adalah Dwi Natur-NYA TUHAN YESUS, untuk 100% Manusia yang cocok adalah Benih Maria, mengenai campur tangan pria, bukankah sudah dijelaskan mengenai DIKANDUNG DARI ROH KUDUS?
Sebenarnya kalo mo jujur, penolakan Benih Maria akan bertentangan dengan ajaran BANGKIT DENGAN TUBUH MULIA-nya Protestan bukan?
FYI!
http://bidanku.com/index.php?/Pengertian-Fungsi-Plasenta-dan-Tali-Pusar
Placenta mensupply darah juga!
Tau namanya Erythroblastosis Fetalis???!!!
Itu nama penyakit ketika darah ibu tidak cocok dengan darah bayi yang dikandungnya!!!
Jadi, darah ibu memang mengalir ke bayi melalui Placenta!
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/anak/2009/12/erythroblastosis-fetalis-pertentangan-darah-antara-ibu-dan-janin
http://margatama.dagdigdug.com/2008/06/24/bila-darah-rhesus-ibu-berbeda-dengan-janinnya/
Dan darah yang mengaliri jantung si bayi berasal dari darah sang ibu!!!
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/anatomi_tubuh_manusia/bab4_sistemsirkulasidarah.pdf
Tahu kasusnya Nirina Zubir dan Ernest???
Quote
Beberapa waktu yang lalu pasangan artis Nirina Zubir dan Ernest “Cokelat”, dibuat kalang kabut di rumah sakit. Setelah bayi mungil mereka Zivara dilahirkan, muncul masalah baru yang tak kalah pelik. Bayi mereka mengalami kuning atau yang dalam medis disebut juga dengan ikterus oleh hyperbilirubinemia. Kondisi ini didiagnosis oleh dokter disebabkan ketidakcocokan golongan darah ibu dengan bayi atau yang dikenal dengan A-B-O incompability. Di mana golongan darah anak yang berjenis B bereaksi dengan golongan darah ibu yang berjenis O yang mengalir dalam tubuh anak, sehingga sel darah merahnya mudah pecah dan meningkatkan konsentrasi bilirubin dalam aliran darah.
Quote
Jenis darah diturunkan oleh kedua orangtua kepada anaknya. Calon ibu yang ber-Rh positif, atau bersama-sama ayah ber-Rh negatif, bayi yang dikandung ibu pun memiliki Rh yang sama. Masalah akan muncul bila calon ibu misalnya memiliki Rh negatif, sedangkan Rh ayah positif. Ketidaksamaan ini bisa menjadi cikal bakal ketidakcocokan Rh yang sangat berbahaya bagi bayi. Kemungkinan besar bayi akan terkena penyakit Rh atau hemolitik.
Menurut Dr. Judi Januadi Endjun Sp.Og., bila ibu mempunyai Rh negatif dan ayah positif, kehamilan dan janin dalam kandungan bisa dihadang masalah. Kehadiran janin sendiri di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika Rh janin tak sama dengan Rh ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah (eristrosit) membentuk daya tahan atau antibodi berupa zat anti Rh untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda asing’ tersebut. Inilah yang menimbulkan ancaman pada janin yang dikandung.
Zat anti-Rh yang beredar dalam darah ibu akan melintasi plasenta dan menyerang sel darah merah janin yang disebut red cellalloimunization (RCA). Setelah masuk ke dalam peredaran darah janin, zat tersebut akan ‘membungkus’ sel-sel darah merah janin. Sel-sel yang terbungkus (coated cells) akan pecah (hemolisis) di dalam organ limpa janin. Salah satu hasil hemolisis ini adalah pigmen kuning yang disebut bilirubin. Pigmen ini bersifat racun bila tertimbun di dalam tubuh, dan akan membuat bayi berwarna kuning saat dilahirkan.
http://margatama.dagdigdug.com/2008/06/24/bila-darah-rhesus-ibu-berbeda-dengan-janinnya/
Menurut Dr. Judi Januadi Endjun Sp.Og., bila ibu mempunyai Rh negatif dan ayah positif, kehamilan dan janin dalam kandungan bisa dihadang masalah. Kehadiran janin sendiri di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika Rh janin tak sama dengan Rh ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah (eristrosit) membentuk daya tahan atau antibodi berupa zat anti Rh untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda asing’ tersebut. Inilah yang menimbulkan ancaman pada janin yang dikandung.
Zat anti-Rh yang beredar dalam darah ibu akan melintasi plasenta dan menyerang sel darah merah janin yang disebut red cellalloimunization (RCA). Setelah masuk ke dalam peredaran darah janin, zat tersebut akan ‘membungkus’ sel-sel darah merah janin. Sel-sel yang terbungkus (coated cells) akan pecah (hemolisis) di dalam organ limpa janin. Salah satu hasil hemolisis ini adalah pigmen kuning yang disebut bilirubin. Pigmen ini bersifat racun bila tertimbun di dalam tubuh, dan akan membuat bayi berwarna kuning saat dilahirkan.
http://margatama.dagdigdug.com/2008/06/24/bila-darah-rhesus-ibu-berbeda-dengan-janinnya/
Quote
Posisi tidur yang paling baik selama hamil adalah miring ke kiri karena dapat membantu melancarkan aliran darah dari ibu ke janinnya. Posisi terbaik kedua adalah miring ke kanan.
Tidur telentang tak dianjurkan, terutama setelah kehamilan memasuki usia kehamilan tri-mester ketiga. Sebab, rahim akan menekan pembuluh aorta dan pembuluh vena di tulang belakang sehingga mengurangi aliran darah dari ibu ke janin. Sementara kalau tidur telungkup pada umumnya hanya bisa dilakukan ketika rahim belum terlampau besar (kurang dari 4 bulan).
http://momsnbabies.wordpress.com/2008/07/18/17-pertanyaan-penting-ibu-hamil/
Tidur telentang tak dianjurkan, terutama setelah kehamilan memasuki usia kehamilan tri-mester ketiga. Sebab, rahim akan menekan pembuluh aorta dan pembuluh vena di tulang belakang sehingga mengurangi aliran darah dari ibu ke janin. Sementara kalau tidur telungkup pada umumnya hanya bisa dilakukan ketika rahim belum terlampau besar (kurang dari 4 bulan).
http://momsnbabies.wordpress.com/2008/07/18/17-pertanyaan-penting-ibu-hamil/
Quote
"Erythroblastosis Fetalis" adalah merupakan penolakan darah ibu terhadap darah janinnya, dimana darah janin dianggap sebagai virus asing, dalam keadaan normal, darah ibu tidak menolak darah janinnya.
Sirkulasi DARAH PADA JANIN
Quote
Untuk menjaga homeostasis dalam tubuh, membutuhkan transportasi dalam mengangkut dan mengedarkan seluruh kebutuhan tubuh yang dikenal yaitu sirkulasi darah darah tubuh. Sirkulasi darah janin pada umumnya selama dalam kandungan tidak mengikuti rute yang sama dengan rute setelah lahir atau pada orang dewasa. System Sirkulasi darah janin meliputi; foramen ovale, duktus arteriosus botali, arteri umbelikalis lateralis, duktus venosus arantii.Sehingga janin memperoleh O2 dan melepaskan CO2 melalui pertukaran darah ibu menembus plasenta, karena darah janin tidak perlu mengalir ke paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2 oleh karena sirkulasi janin terdapat dua jalan pintas yaitu; 1) foramen ovale dan, 2) duktus arteriosus. Duktus ovale adalah suatu lubang yang terdapat antara atrium kanan dan kiri, sedangkan duktus arteriosus adalah suatu pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta ketika keduanya keluar dari jantung.
Darah beroksigen tinggi dibawah dari plasenta melalui vena umbilikalis kedalam vena kava inferior janin, dengan demikian ketika dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik bercapuran darah yang beroksigen tinggi dari vena umbilikalis dan darah yang beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin. Sebelum lahir, sebagian besar darah dialihkan dari paru-paru janin yang belum berfungsi masuk melalui foramen ovale, suatu pembukaan pada septum interatrium diantara atrium kanan dan atrium kiri. Darah teroksigenasi dari vena umbilikus memasuki atrium kanan dan mengalir ke atrium kiri sehingga sirkulasi janin selama dalam kandungan tidak melalui sirkulasi pulmonal.
Demikian uraian singkat tentang kardiovaskuler dan sirkulasi darah pada ibu hamil terhadap janin yang dikandungyang akan dibahas pada uraian bab-bab berikutnya.
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi. sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian: sirkulasi darah sistemik yang mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan sedangkan sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Perubahan awal terjadi pada perubahan metabolik oleh karena adanya perubahan hormon, terutama hormon kehamilan karena terbentuknya janin Seperti; hormon progesteron dan estrogen.
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak mengikuti rute yang sama dengan rute setelah lahir atau pada orang dewasa, perbedaaan utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi setelah lahir adalah penyesuaian terhadap kenyataan bahwa tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sehingga fungsi paru secara tidak langsung selama masih dalam kandungan diambil alih oleh ibu dan janin akan memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2 melalui pertukaran dengan darah ibu menembus plasenta (melalui vena umblikalis). Secara garis besar darah dari plasenta masuk ketubuh Janin melewati Vena umbilikus lalu melalui vena kava terus menuju duktus venosus masuk ke vena kava inferior sebagian besar darah tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale (lubang diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian di pompakan ke aorta.
Selanjutnya hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang dari vena kava superior oleh karena tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini yang semestinya mengalir ke paru-paru melalui aa.Pulmonalis akan mengalir melalui duktus botali ke aorta. Sebagian kecil darah tersebut menuju paru-paru kemudian masuk ke vv.pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta darah akan mengalir keseluruh tubuh membawah O2 dan nutrisi pada sel organ tubuh janin. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat/umbilikalis sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru. Saat lahir foramen ovale menutup dan menjadi jaaringan parut kecil yang dikenal sebagai fosa ovalis diseptum atrium (Sherwood, 2001)
Peredaran darah janin yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus arantii langsung menuju & masuk ke vena kava inferior lalu darah tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale (lubang diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian di pompakan ke aorta.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2066466-sirkulasi-darah-pada-janin/#ixzz1Oe9szCk3
Darah beroksigen tinggi dibawah dari plasenta melalui vena umbilikalis kedalam vena kava inferior janin, dengan demikian ketika dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik bercapuran darah yang beroksigen tinggi dari vena umbilikalis dan darah yang beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin. Sebelum lahir, sebagian besar darah dialihkan dari paru-paru janin yang belum berfungsi masuk melalui foramen ovale, suatu pembukaan pada septum interatrium diantara atrium kanan dan atrium kiri. Darah teroksigenasi dari vena umbilikus memasuki atrium kanan dan mengalir ke atrium kiri sehingga sirkulasi janin selama dalam kandungan tidak melalui sirkulasi pulmonal.
Demikian uraian singkat tentang kardiovaskuler dan sirkulasi darah pada ibu hamil terhadap janin yang dikandungyang akan dibahas pada uraian bab-bab berikutnya.
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi. sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian: sirkulasi darah sistemik yang mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan sedangkan sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Perubahan awal terjadi pada perubahan metabolik oleh karena adanya perubahan hormon, terutama hormon kehamilan karena terbentuknya janin Seperti; hormon progesteron dan estrogen.
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak mengikuti rute yang sama dengan rute setelah lahir atau pada orang dewasa, perbedaaan utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi setelah lahir adalah penyesuaian terhadap kenyataan bahwa tekanan dari paru-paru yang belum berkembang sehingga fungsi paru secara tidak langsung selama masih dalam kandungan diambil alih oleh ibu dan janin akan memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2 melalui pertukaran dengan darah ibu menembus plasenta (melalui vena umblikalis). Secara garis besar darah dari plasenta masuk ketubuh Janin melewati Vena umbilikus lalu melalui vena kava terus menuju duktus venosus masuk ke vena kava inferior sebagian besar darah tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale (lubang diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian di pompakan ke aorta.
Selanjutnya hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang dari vena kava superior oleh karena tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini yang semestinya mengalir ke paru-paru melalui aa.Pulmonalis akan mengalir melalui duktus botali ke aorta. Sebagian kecil darah tersebut menuju paru-paru kemudian masuk ke vv.pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta darah akan mengalir keseluruh tubuh membawah O2 dan nutrisi pada sel organ tubuh janin. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat/umbilikalis sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru. Saat lahir foramen ovale menutup dan menjadi jaaringan parut kecil yang dikenal sebagai fosa ovalis diseptum atrium (Sherwood, 2001)
Peredaran darah janin yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus arantii langsung menuju & masuk ke vena kava inferior lalu darah tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale (lubang diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri kemudian di pompakan ke aorta.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2066466-sirkulasi-darah-pada-janin/#ixzz1Oe9szCk3
Masih belum mengerti??? Capek dech...!!!
Selain itu, pengen tahu proses pembentukan embrio sampai ada darah dalam janin, ada yang tau?
Quote
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior.Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru.
Pusdiknakes Depkes RI JKT 1992
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior.Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru.
Pusdiknakes Depkes RI JKT 1992
Quote
Faktor-faktor yang Menentukan Sirkulasi Darah Janin
a. Foramen Ovale
• Lubang antara atrum kanan dan atrium
• Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
• Setelah janin lahir akan menutup
b. Duktus Arteriosus Bothali
• Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
• Menutup setelah lahir
c. Duktus venousus Aranthii
• Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
• Menutup setelah lahir
d. Vena Umbilcalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin
e. Arteri Umbilicalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
• Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f. Palsenta
• Jaringan yang menempel pada endometrium
• Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu.
a. Foramen Ovale
• Lubang antara atrum kanan dan atrium
• Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
• Setelah janin lahir akan menutup
b. Duktus Arteriosus Bothali
• Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
• Menutup setelah lahir
c. Duktus venousus Aranthii
• Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
• Menutup setelah lahir
d. Vena Umbilcalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin
e. Arteri Umbilicalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
• Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f. Palsenta
• Jaringan yang menempel pada endometrium
• Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu.
http://www.dokterku.net/index.php?option=com_fireboard&func=view&catid=2&id=159&Itemid=32
Sedangkan dalam http://www.cslbehring.com/docs/466/72/Indonesian.pdf dijelaskan bahwa darah bayi "sering" pergi "jalan-jalan" ke aliran darah ibunya:
Quote
Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai penghalang antara sel-sel darah merah
ibu dan bayi. Namun, terkadang ada sejumlah kecil darah bayi yang dapat melintas ke
dalam pembuluh darah ibunya.
ibu dan bayi. Namun, terkadang ada sejumlah kecil darah bayi yang dapat melintas ke
dalam pembuluh darah ibunya.
Sedangkan darah janin ternyata awalnya berasal dari darah ibunya:
Quote
SIRKULASI PEREDARAN DARAH JANIN
Referensi :
1. Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Bab III, Hal. 117-119. Jakarta : EGC
2. Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SB
3. WHO. 2000. Asuhan Antepartum. Bab II, Hal. 2 – 8 . Jakarta
PENDAHULUAN
Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu. Sewaktu mudigah tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting dalam memberikan nutrisi ke embrio (pembentukan dan peredaran darah janin) adalah yolk sac, yang hanya berfungsi sampai usia kehamilan 10 minggu.
Seiring dengan perkembangan mudigah maka organ-organ tubuh fetus pun mulai terbentuk termasuk di dalamnya plasenta dan pembuluh darah, sehingga pemberian nutrisi oleh yolk sac pada janin diambil alih oleh plasenta.
Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana plasenta memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Walaupun organ-organ janin belum berfungsi, peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dengan penjelasan di atas untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang peredaran darah janin. Pada sistem peredaran darah ini akan dibahas tentang : faktor-faktor penentu dalam sistem peredaran darah janin, komponen/organ yang terlibat, mekanisme dan faktor-faktor penting yang mengubah peredaran darah janin.
PENJELASAN
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati.
Komponen/Organ yang Terlibat dalam Pembuluh Darah Janin
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut :
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
Mekanisme Peredaran Darah Janin
Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus. Peredaran darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :
Gambar 1. Mekanisme Peredaran Darah Janin (Sirkulasi Darah Fetus)
Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.
Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
1. Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya tali pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan pulmona. Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap terbuka sebagai arteri vesical superior.
Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
3. Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen dan melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.
Referensi :
1. Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Bab III, Hal. 117-119. Jakarta : EGC
2. Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SB
3. WHO. 2000. Asuhan Antepartum. Bab II, Hal. 2 – 8 . Jakarta
PENDAHULUAN
Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu. Sewaktu mudigah tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting dalam memberikan nutrisi ke embrio (pembentukan dan peredaran darah janin) adalah yolk sac, yang hanya berfungsi sampai usia kehamilan 10 minggu.
Seiring dengan perkembangan mudigah maka organ-organ tubuh fetus pun mulai terbentuk termasuk di dalamnya plasenta dan pembuluh darah, sehingga pemberian nutrisi oleh yolk sac pada janin diambil alih oleh plasenta.
Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana plasenta memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Walaupun organ-organ janin belum berfungsi, peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dengan penjelasan di atas untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang peredaran darah janin. Pada sistem peredaran darah ini akan dibahas tentang : faktor-faktor penentu dalam sistem peredaran darah janin, komponen/organ yang terlibat, mekanisme dan faktor-faktor penting yang mengubah peredaran darah janin.
PENJELASAN
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati.
Komponen/Organ yang Terlibat dalam Pembuluh Darah Janin
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut :
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
Mekanisme Peredaran Darah Janin
Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus. Peredaran darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :
Gambar 1. Mekanisme Peredaran Darah Janin (Sirkulasi Darah Fetus)
Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.
Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
1. Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya tali pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan pulmona. Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap terbuka sebagai arteri vesical superior.
Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
3. Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen dan melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.
http://infobidanfitri.blogspot.com/2009/03/referensi-1.html
Sedangkan SELAMA 10 MINGGU AWAL, DARAH JANIN berasal dari ibunya sampai Yolk Sac terbentuk
Itulah sebabnya banyak kasus seperti "Erythroblastosis Fetalis" dll karena apabila tidak ada kecocokan antara darah ibu dan janinnya, maka ketika ada PERCAMPURAN DARAH di PLACENTA maka akan terjadi PENOLAKAN oleh darah sang ibu.
Quote
The placenta grows throughout pregnancy. Development of the maternal blood supply to the placenta is suggested to be complete by the end of the first trimester of pregnancy (approximately 12–13 weeks).
http://en.wikipedia.org/wiki/Placenta
Ditinjau dari sisi medis/sains dan bukan ASAL BUKAN MARIA kan bro
Ini perbandingan 2 sumber anda bro
Lha penghalang kan sudah ada definisinya, lihat yang bold merah:Quote
Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai penghalang antara sel-sel darah merah
ibu dan bayi. Namun, terkadang ada sejumlah kecil darah bayi yang dapat melintas ke
dalam pembuluh darah ibunya.
VSibu dan bayi. Namun, terkadang ada sejumlah kecil darah bayi yang dapat melintas ke
dalam pembuluh darah ibunya.
Quote
di mana plasenta memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin
Penghalang Vs penyalur1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
Masih kurang lengkap neh??? Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
Quote
Udah lengkap dan lugas serta dengan rendah hati kami menyatakan bahwa dalam 10 minggu pertama, janin mendapat asupan langsung dari darah ibunya karena placenta "ternyata" belum terbentuk! ---
http://www.kamus.net/result.php?w=en-usa&q=interaction&submit=Search&e=0
Interaction (n)
plural: interactions
pengaruh timbal balik
saling mempengaruhi
so.. maria n janin YESUS memiliki interaksi..
jika ndak, siapa yang memberi mkan janin JESUS?
bisa ndak janin JESUS cari makan sndiri?
http://www.kamus.net/result.php?w=en-usa&q=interaction&submit=Search&e=0
Interaction (n)
plural: interactions
pengaruh timbal balik
saling mempengaruhi
so.. maria n janin YESUS memiliki interaksi..
jika ndak, siapa yang memberi mkan janin JESUS?
bisa ndak janin JESUS cari makan sndiri?
saluran pembuluh darah berinteraksi dg usus halus untuk mengambil sari2 makanan melalui dinding usus -- ini namanya interaksi, tetapi sel2 darah tersebut tidak memasuki usus halus -- ini namaanya nyampur.
yg kita bahas adalah 2 sistem sirkulasi darah yang terpisah, bukan soal siapa memberi makan.
benalu menghisap sari makanan dari induk tanaman, namun sistem sirkulasi 'darah' mereka berbeda
Nah, dari dua copasan yaitu bro dan saya:
Quote
Perbedaan darah antara ibu dengan janin paling banyak terjadi jika ibu memiliki rhesus negatif, sedangkan janinnya mewarisi rhesus positif dari sang ayah. "Meskipun darah ibu dan janin tidak bercampur dan mempunyai sirkulasi masing-masing, biasanya dalam keadaan seperti itu kadang darah bayi karena suatu proses tertentu melakukan interaksi," jelas Seno.
Quote
Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai penghalang antara sel-sel darah merah
ibu dan bayi. Namun, terkadang ada sejumlah kecil darah bayi yang dapat melintas ke
dalam pembuluh darah ibunya.
ibu dan bayi. Namun, terkadang ada sejumlah kecil darah bayi yang dapat melintas ke
dalam pembuluh darah ibunya.
Menyiratkan hal yang sama, yaitu:
Quote
Plasenta sebagian berasal dari janin dan sebagian lagi dari ibu. Kontribusi janin berasal dari korion, sedangkan kontribusi ibu berasal dari desidua (endometrium) di tempat implantasi.
Sirkulasi plasenta terdiri atas dua sirkulasi terpisah, yakni sirkulasi ibu dan sirkulasi janin, yang memiliki area pertukaran materi antara dua sirkulasi seperti yang berlangsung melalui membran plasenta. Membran plasenta terdiri atas lapisan-lapisan pada lapisan di luar janin antara darah yang beredar pada sirkulasi janin dan ibu. Lapisan-lapisan ini adalah trofoblas (sinsitiotrofoblas primer), jaringan penghubung pada vili korionik dan endotel pada kapiler janin. Membran plasenta mendapat istilah yang tidak tepat, yakni sebagai penghalang plasenta, meski sebagian besar substansinya, termasuk obat-obatan, dapat dideteksi telah melewati membrane ini. Tanpa memperhatikan seberapa tipis membrane ini pada akhirnya setelah plasenta matang, baik fungsi maupun efektifitas membrane sama sekali tidak mengalami perubahan.
Sirkulasi plasenta terdiri atas dua sirkulasi terpisah, yakni sirkulasi ibu dan sirkulasi janin, yang memiliki area pertukaran materi antara dua sirkulasi seperti yang berlangsung melalui membran plasenta. Membran plasenta terdiri atas lapisan-lapisan pada lapisan di luar janin antara darah yang beredar pada sirkulasi janin dan ibu. Lapisan-lapisan ini adalah trofoblas (sinsitiotrofoblas primer), jaringan penghubung pada vili korionik dan endotel pada kapiler janin. Membran plasenta mendapat istilah yang tidak tepat, yakni sebagai penghalang plasenta, meski sebagian besar substansinya, termasuk obat-obatan, dapat dideteksi telah melewati membrane ini. Tanpa memperhatikan seberapa tipis membrane ini pada akhirnya setelah plasenta matang, baik fungsi maupun efektifitas membrane sama sekali tidak mengalami perubahan.
Dan
Quote
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
Jadi, dalam penelitian terakhir, semuanya bisa menembus membran tersebut
Quote
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim. Plasenta berfungsi sebagai alat nutritif yaitu alat untuk menyalurkan bahan nutrisi dari ibu ke janin dan biasa disebut plasenta sebagai transfer (placenta transfer)
Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap semua zat-zat yang tidak boleh bercampur (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap semua zat-zat yang tidak boleh bercampur (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
Nah, yang disorot oleh bro Moe kan Fungsi Proteksi sebagai Barrier kan?
Udah lengkap dan lugas serta dengan rendah hati kami menyatakan bahwa dalam 10 minggu pertama, janin mendapat asupan langsung dari darah ibunya karena placenta "ternyata" belum terbentuk!
Bro, yang ini bagaimana? Ternyata sebelum ada darah sendiri dari Yolk Sac selama kurang lebih 13 minggu, selama itu janin mendapat asupan "langsung" dari darah ibunya, dimana artinya darah ibunya "mengaliri" tubuh janin tersebut!Camkan hal itu wahai para anti Maria!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar