Kej 32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
Kej 32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Kej 32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
Kej 32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Kej 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
Kej 32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
Husada wrote: | ||
Kalau sekedar jawaban asal jawaban, menurut saya tiada yang lain yang disebut Allah dan manusia, dalam arti Allah 100% dan manusia 100% itu hanya Jesus Kristus. Tetapi, apa iya, bahwa Jesus Kristus sudah turun ke bumi ketika itu? Jadi pingin tahu, siapa itu gerangan?. |
Berbahagialah si Yakub bergumul dengan Tuhan yang Maha Pengasih. bayangkan andai kata dia begumul dengan allah yg bukan Allah, pasti Yakub sudah di cekek lehernya, dibantai, dicincang-cincang, diinjak-injak sampe penyet kaya tempe penyet, oleh allah yang bukan Allah israel.
Apakah Yakub berkelahi dengan Allah?
Dalam ayat tersebut tidak dikatakan Yakub bergulat melawan ALLAH. Jika kita membaca sebuah ayat dalam Alkitab, harus dibaca satu perikop. Dengan kalan demikian kita mengerti apa maksud dari ayat itu. Karena jika bacanya hanya per ayat akan menimbulkan pemahaman yg keliru. Memahaminya juga tidak hanya sekedar baca saja, karena kitab suci ditulis ribuan tahun yang lalu dengan latar belakang kebudayaan, geografi, filosofi, perbendaharaan kata yg dipakai dsb.
Kita mulai dengan pernyataan Yakub sbb: Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Tuhan berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong. Dalam bahasa Ibraninya tertulis demikian: ויקרא יעקב שׁם המקום פניאל כי־ראיתי אלהים פנים אל־פנים ותנצל נפשׁי (wayiqra Ya’aqov shem ha maqom Pniel, ki raiti elohim panim el panim wattinnatsel nafshi). Sehingga kata “Pniel” artinya “Berhadapan dengan Tuhan”. Kata kunci yang akan kita kaji adalah istilah “Elohim”. Apa arti kata “Elohim” dalam Kitab TaNaKh (Torah, Neviim, Kethuvim)?
Istilah Elohim (אלהים) memiliki makna yang beragam sbb:
Pertama, istilah Elohim menunjuk pada sebutan umum untuk Tuhan atau yang disembah sebagaimana dikatakan dalam Kejadian 1:1 sbb: “Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi” (בראשׁית ברא אלהים את השׁמים ואת הארץ:bereshit bara Elohim et ha shamayim we et ha arets). Dalam pemahaman orang Ibrani/Israel, Tuhan memiliki nama yaitu Yahweh sebagaimana dikatakan: “Yahweh, Tuhan nenek moyangmu, Tuhan Abraham, Tuhan Ishak dan TuhanYakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun” (Keluaran 3:15). Frasa “Yahweh,Tuhan nenek moyangmu” dipergunakan: יהוה אלהי אבתיכם (Yahweh, Elohey avotekem). Dan dikatakan dalam Yeremia 10:10 sbb: “Dan Yahweh adalah Tuhan yang benar,...” (ויהוה אלהים אמת : wa Yahweh Elohim emet).
Kedua, istilah Elohim menunjuk pada dewa-dewa atau tuhan asing sebagaimana dikatakan dalam Ulangan 5:7 sbb: “Jangan ada padamu tuhan lain di hadapan-Ku” (לא יהיה־לך אלהים אחרים על־פני׃ : lo yihye leka elohim akherim al panay). Selanjutnya dalam Tawarik 16:26 dikatakan sbb: “Sebab segala tuhan bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi Yahwehlah yang menjadikan langit” (כל־אלהי העמים אלילים ויהוה שׁמים עשׂה : ki kol elohey ha’amim elilim wa Yahweh shamayim asha).
Ketiga, istilah Elohim menunjuk pada patung buatan tangan manusia sebagaimana dikatakan dalam Keluaran 20:23 sbb: “Janganlah kamu membuat di samping-Ku tuhan perak, juga tuhan emas janganlah kamu buat bagimu” ( לא תעשׂון אתי אלהי כסף ואלהי זהב לא תעשׂו לכם׃ : lo taasyun itti elohey kesef we elohey zahav, lo taasyun lakem).
Keempat, istilah Elohim menunjuk pada seseorang yang memiliki otoritas dan kewibawaan sebagaimana dikatakan dalam Kejadian 23:6: "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu." Terjemahan di atas adalah terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Frasa yang diterjemahkan “Raja Agung” dalam bahasa Ibrani tertulis נשׂיא אלהים (neshi Elohim) dan ditujukan pada Abraham. Istilah נשׂיא אלהים (neshi Elohim) lebih tepat diterjemahkan “Pemimpin Ilahi” atau “Pemimpin dari Tuhan”.
Kelima, istilah Elohim menunjuk pada seseorang yang bertugas sebagai hakim sebagaimana dikatakan dalam Keluaran 21:6-8 sbb: “maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Tuhan, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup. Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar. Jika perempuan itu tidak disukai tuannya, yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri, maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus; tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing, karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu”. Terjemahan di atas adalah terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Frasa “menghadap Tuhan” dalam bahasa Ibraninya אל־האלהים (el ha Elohim) oleh teks Septuaginta diterjemahkan dengan “To kriterion tou Theou” yang artinya “dibawa menuju kursi pengadilan Tuhan”. Jika melihat konteks kalimat dari ayat 6-8 sangat jelas bahwa orang yang bersalah di bawa kepada hakim dan dikenakan hukuman senbagaimana yang telah diperintahkan dalam Torah.
Keenam, istilah Elohim menunjuk pada pergulatan yang dahsyat sebagaimana dikatakan dalam Kejadian 30:8 sbb: “Berkatalah Rahel: "Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan aku pun menang." Maka ia menamai anak itu Naftali”. Terjemahan di atas adalah terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Frasa, “Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku...” dalam teks Ibraninya נפתולי אלהים נפתלתי עם־אחתי (nafttuley Elohim nifttaltti im akhotim).
Ketujuh, istilah Elohim menunjuk pada kehadiran roh tertentu sebagaimana dikatakan dalam 1 Samuel 28:13 sbb: “Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi." Konteks percakapan di atas adalah seorang dukun yang disuruh Saul untuk membangkitkan roh Nabi Samuel dan dukun tersebut merasa melihat sesuatu yang ilahi muncul dari asap. Frasa “yang ilahi muncul dari dalam bumi” dalam bahasa Ibraninya אלהים ראיתי עלים מן־הארץ (Elohim raiti ‘olim min haarets).
Dari kajian istilah Elohim (אלהים) di atas kita mendapatkan data bahwa istilah tersebut memiliki aneka ragam makna tergantung konteks dan kata yang mendahului atau membelakanginya. Jika istilah tersebut dilekatkan dengan nama Yahweh, maka istilah tersebut menunjuk pada Tuhan yang benar yang patut disembah.
Sebelum kita memastikan siapakah manusia misterius yang menjumpai Yakub dan bergulat semalaman dengannya, mari kita lihat kasus-kasus lain yang setara dengan peristiwa Yakub dimana tokoh-tokoh lain pun mengalami pengalaman yang sama, yaitu dijumpai oleh pribadi Ilahi.
Pertama, Kisah Gideon. Pada suatu ketika Gideon dijumpai oleh Malaikat Yahweh untuk menerima tugas melakukan perlawanan dan penyerbuan atas kekejaman orang Midian. Dalam Hakim-hakim 6:11-12 dikatakan sbb: “Kemudian datanglah Malaikat Yahweh dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat Yahweh menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "Yahweh menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani”. Frasa “Malaikat Yahweh” dalam bahasa Ibrani disebut dengan מלאך יהוה (Malak Yahweh). Dan ketika Gideon memberikan persembahan makanan dengan bahan daging hewan dan adonan roti, malaikat membakar persembahan Gideon sehingga Gideon berseru pada ayat 22-24 sbb: “Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat Yahweh lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku Yahweh! sebab memang telah kulihat Malaikat Yahweh dengan berhadapan muka." Tetapi berfirmanlah Yahweh kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati." Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi Yahweh dan menamainya: Yahweh itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer”. Dari kisah dan percakapan di atas kita dapat melihat bahwa sesungguhnya Tuhan Yahweh memiliki pola penyampaian kehendak-Nya melalui kehadiran malaikat yang mengambil wujud manusia. Pernyataan Gideon saat mendirikan dan menamai mezbah tersebut “Yahweh itu keselamatan” memberikan petunjuk bahwa Gideon telah berjumpa SECARA TIDAK LANGSUNG dengan Tuhan Yahweh melalui kehadiran malaikat Yahweh dan bukan berjumpa dengan Yahweh itu sendiri.
Kedua, Kisah Abraham. Pada saat kota Sodom dan Gomora hendak dimusnahkan, Abraham dijumpai oleh Tuhan Yahweh melalui kehadiran tiga orang malaikat yang dijamu dalam rumahnya. Kejadian 18:1-5 sbb: “Kemudian Yahweh menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu." Setelah perjamuan selesai ketiga orang malaikat tersebut diantar oleh Abraham untuk melihat kondisi Sodom Gomora dan ketika ketiga orang tersebut pergi , Abraham sendirian bersama Yahweh dalam wujud suara atau firman-Nya sebagaimana dikatakan dalam Kejadian 18:16 dan 22 sbb: “Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka. Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Yahweh”.
Dari kisah di atas kita kembali melihat suatu POLA PEWAHYUAN, dimana Tuhan berbicara secara langsung maupun tidak langsung kepada hamba-Nya. Pewahyuan secara tidak langsung terjadi melalui kehadiran Malaikat Yahweh dalam wujud sebenarnya maupun dalam wujud manusia. Kasus Gideon dan Abraham para malaikat datang dalam wujud manusia. Yang menarik dalam banyak kasus ketika Yahweh menampakkan diri dalam wujud tertentu seperti Tiang Awan dan Tiang Api, sesungguhnya yang menampakkan diri adalah juga Malaikat Yahweh sebagaimana dikatakan dalam Keluaran 13:21-22 sbb: “Yahweh berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu” dan juga dikatakan pada Keluaran 14: 19-20 sbb: “Kemudian bergeraklah Malaikat Tuhan, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu”. Sejauh ini dapat disimpulkan bahwa kehadiran malaikat, entah dalam wujud sebenarnya atau penampakkan wujud manusia mewakili secara tidak langsung kehadiran Tuhan Yahweh.
Kembali kepada kasus pergulatan Yakub dengan manusia misterius di Pniel, sesungguhnya orang tersebut adalah malaikat Yahweh yang menampakkan diri dalm wujud manusia. Jika kita membaca teks Targum Aramaik, yaitu terjemahan dan komentar TaNaKh dalam bahasa Aramaik, Frasa כי־ראיתי אלהים פנים אל־פנים (Aku telah melihat Tuhan berhadapan muka) diterjemahkan dengan “Arey khazeti Malaka D’YWY apin be apin”. Kata D’YWY merupakan bentuk pengganti untuk Yahweh dalam bahasa Aramaik dengan mengunakan kata Yod, Waw, Yod. Berarti penafsir TaNaKh sejak mulanya menyadari bahwa yang ditemui Yakub sesungguhnya adalah Tuhan Yahweh melalui malaikat yang menyatakan diri dalam wujud manusia. Pernyataan orang misterius yang mengatakan: “sebab engkau telah bergumul melawan Tuhan dan manusia, dan engkau menang” harus dipahami dalam pengertian bahwa Yakub bergumul secara tidak langsung dengan Tuhan melalui malaikat-Nya yang mengambil wujud manusia. Bahkan kalimat “dan melawan manusia” sudah sangat jelas membuktikan siapa yang dihadapi oleh Yakub secara fisik.
Di ayat ini tidak dikatakan yakub bergumul face to face dengan Allah (יהוה - YHVH), melainkan perwakilan dari Allah (malaikat). Perlu dipahami bahwa dalam alkitab indonesia LAI, pribadi Allah, atau Allah sendiri di tulis menggunakan huruf besar "ALLAH" atau "TUHAN". ALLAH=TUHAN=Yahweh=יהוה - YHVH. sedangkan laki2 disana ditulis dengan huruf kecil. jadi itu bukan merujuk pada pribadi TUHAN.
Perhatikan, kata "orang itu" diawali dengan huruf kecil.Perhatikan lagi kalimat ini "sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia". Bukan dikatakan "engkau telah bergumul melawan Aku (ALLAH)/ALLAH/TUHAN".
tidak pernah TUHAN=ALLAH=YAHWEH turun menyatakan dirinya kepada manusia. kecuali kepada musa. dan itupun musa tidak boleh melihat wajah-Nya, karena musa bisa binasa, musa hanya melihat dari belakang setelah ALLAH lewat di depannya. Tetapi pada kasus lainnya Dia selalu mengutus malaikatnya. Malaikatnya ini bertindak atas nama Allah. Atau Dia hanya berbicara tanpa menunjukan wujutnya.
Exo 23:20,21 "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Perhatikan satu lagi, bagaimana Allah mengutus malaikatnya pada Abraham (ibrohim).
Kejadian 22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Kejadian 22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Abraham menyahut Malaikat TUHAN dengan "Ya, Tuhan." Dan perhatikan apa yg dikatakan malaikat yg membawa berita dari ALLAH=YAHWEH=TUHAN, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku. dari kata2 tersebut kita membaca seolah2 malaikat itu adalah Tuhan sendiri. karena dia mengatakan "kepada-Ku".
Kasus dibawah ini hampir mirip dengan kasusnya Yakub, dimana yakup melihat dan bergumul dengan seorang laki2 yang adalah malaikat Tuhan. pebedaannya adalah ketika yakub menanyakan siapa laki-laki yg bergumul dengan yakub, orang itu tidak memberitahukan siapa dia.
Kejadian 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
Kasus seorang malaikat menampakkan diri sebagai seorang laki-laki sering terjadi, salah satunya ketika malaikat menunjukan dirinya pada Imam Yosua. Tetapi pada Yosua, seorang laki-laki yg dilihat Yosua, memberitahukan kepadanya, siapa dia sebenarnya, sedangkan pada yakub tidak.
Jos 5:13-15 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?" Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.
Jadi jelas sekali bahwa yakub bukan mergumul dengan TUHAN=ALAH=YAHWEH. karena tidak ada seorangpun yg dapat bertahan dihadapan ALLAH/TUHAN/YAHWEH. Manusia akan binasa jika melihat wajah ALLAH. Perhatika ayat dibawah ini, bagaimana musa ingin melihat kemuliaan ALLAH. karena kasih karunia ALLAH, Dia mengijinkannya.
Exo 33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
Exo 33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
Exo 33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Exo 33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
Exo 33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
Exo 33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Tetapi mengapa Yakub menang melawan malaikat? Bukankah yakub sahabat Allah? Sudah menjadi kebiasaan Yakub. Yakub suka sekali akan berkat. Dalam Alkitab diterangkan pertama dia menukar kacang merah miliknya dengan hak kesulungan kakaknya. Kemudia dia mengambil berkat kesulungan yg seharusnya diberikan pada kakaknya. Jadi jelas yakub bukan bergumul dalam arti berkelahi. Banyak orang kristen berkata "saya sedang bergumul dalam doa kepada tuhan agar penyakit saya disembuhkan.". Atau ungkapan seperti ini. Tiap hari dia bergumul dengan buku saja. dls. Bukan berarti mereka adu jotos sama tuhan. hehehe.
Dalam kitab yosua mencatat kembali kejadian yakub bergumul dengan malaikat.
Hos 12:4 Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya:
Jadi pergumulan yakub bukan bergumul dalam arti berkelahi atau bertengkar, karena jika dilihat dari sifat yakub, dia adalah tipe seorang yg penakut, tidak seperti si esau kakaknya yg pemberani. Jika dengan manusia aja takut masakan dia berani berkelahi dengan allah/malaikat yg jika bertemu, dia selalu sujut menyembahnya?
Kejadian 26:7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya (istri yakub), berkatalah ia (yakub): "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."
Yakub bergumul memohon berkat dari Allah melalui malaikatnya, dan dia menang karena dia berhasil menahan agar malaikat itu tidak pergi sebelum memberkati yakub.
Kejadian 32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Lantas bagaimana dengan pernyataan Yakub yang meminta berkat orang tersebut (Kej 32:27) dan juga pernyataan berkat yang diberikan orang tersebut (Kej 32:30)? Apakah kemampuan memberi berkat sudah membuktikan bahwa orang tersebut adalah Tuhan sendiri? Tidak! Kebiasaan memberi berkat dapat dilakukan oleh orang yang lebih tua seperti Ishak memberkati kepada Yakub (Kej 27:27), Yakub memberkati Efraim dan Manasye dan Yusuf (Kej 48:14-15). Demikian pula Malki Tsedeq memberkati Abraham dalam pertemuannya sebagai berikut: “Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Tuhan Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Tuhan Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya” (Kej 14:18-20). Jika pemberian berkat dijadikan rujukan untuk membuktikan orang yang menemui Yakub adalah Tuhan Yahweh, sangat lemah karena pemberian berkat ternyata dapat dilakukan oleh orang yang lebih berotoritas atau lebih tua. Namun tidak disangkal bahwa Tuhan Yahweh memberikan berkat SECARA TIDAK LANGSUNG kepada Yakub melalui malaikat yang mengambil wujud manusia.
Tuhan itu Roh. Tuhan itu tidak nampak. Tuhan menampakkan diri dengan pelbagai cara: melalui kekuatan alam, melalui mukjizat, melalui mimpi dan penglihatan, melalui penampakkan malaikat, melalui firman yang disampaikan pada para nabi. Dan pada akhirnya, Tuhan menampakkan diri melalui Firman-Nya yang menjadi manusia yaitu Putra-Nya yang bernama Yesus (Yahshua) Sang Mesias, sebagaimana dikatakan dalam Ibrani 10:1 sbb: “Setelah pada zaman dahulu Tuhan berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Tuhan telah menjadikan alam semesta”.
*Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar